Pada bagian kopiah Dolomani disulam kaligrafi “Maulana”; menunjukkan pemimpin adalah sebenar-benar pemimpin yang harus melekat sifat kepemimpinan untuk mengutamakan kepentingan rakyat bukan pribadi atau golongan.
Adapun bagian atas kopiah Dolomani terdapat sulaman Kamba Manuru. Ini merupakan nama bunga dalam bahasa setempat (Wolio), “Kamba” berarti bunga dan “Manuru” berarti “sejahtera”. Hal ini mengandung filosofis seorang pemimpin memiliki tugas utama: untuk mensejahterakan rakyatnya.
Bila dirumuskan dalam satu kalimat, makna pakaian yang dikenakan Presiden Jokowi hari ini adalah pemimpin adalah kesederhanaan. Memimpin itu, pada level mana pun, ialah amanah, bukan hadiah. Memimpin itu sacrificing, bukan demanding. Memimpin itu berkorban, bukan menuntut.
Karena itu, praktik lancung memperkaya diri dan lupa diri, di saat berkuasa adalah suatu pengkhianatan.
Tidak ada pemimpin hebat yang lahir di zona nyaman. Tidak ada pencapaian hebat yang tumbuh dari zona nyaman. Bahkan, leiden is lijden, memimpin itu menderita. Begitu pepatah kuno Belanda yang dikutip Mohammad Roem dalam karangannya berjudul Haji Agus Salim, Memimpin Adalah Menderita (Prisma No 8, Agustus 1977).
Dirgahayu Republik Indonesia!
Jakarta, 17 Agustus 2022
Penulis: Erwin Usman