Azizah mengaku, dirinya tidak ingin mengecewakan besarnya dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan untuk memimpin PDRI. Ia menyebut, akan merumuskan gagasan dalam slogan-slogan yang sederhana dan mudah dimengerti.
Sebab dengan slogan yang sederhana akan lebih mudah diterima masyarakat bawah. Azizah akhirnya membawa gagasan bagi perempuan demokrat dalam visi ‘Berdaya di Era Digital’. Berdaya sendiri dimaknainya sebagai (ber)ani, berbe(da), dan berja(ya).
“Bila perempuan berani mengaktualisasikan diri dan mampu membangun pembeda (deferensiasi), maka saya yakin dia akan berjaya. Berjayanya perempuan Demokrat akan berdampak serius terhadap berjayanya Partai Demokrat,” ungkap dosen Fakultas Hukum Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.
Azizah juga mengajak seluruh perempuan di Indonesia untuk bergabung dalam barisan PDRI dan memenangkan partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pemilu 2024. Melalui PDRI, partai besutan SBY ini akan memberikan ruang cukup bagi partisipasi perempuan dalam politik untuk memperjuangkan nasib kaumnya.
“Perempuan jangan hanya di belakang lelaki, tetapi harus sejajar atau di sampingnya. Bongkar kebiasaan lama secara berani, lalu bangun negeri ini kembali secara berbeda dengan memajukan perempuan, agar Indonesia bisa lebih berjaya di masa depan,” pungkasnya. (*)