“Jadi, UMKM bisa menuliskan semua keluhannya umpama bagaimana mendapatkan izin dan dijawab langsung oleh Perizinan. Tapi memang aplikasi masih dalam tahap penyempurnaan,” tutur mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga ini.
Lebih jauh, ia mengakui, sebagian besar UMKM di Baubau belum menggunakan platform digital dalam memasarkan produknya. Sistem pembayaran pun masih terpaku pada uang tunai.
“Rata-rata belum go digital, masih mengandalkan pasar konvensional. Ini yang harus diubah, produk ekonomi kreatif dari UMKM kita harus dikenal ke penjuru dunia,” pungkas Darussalam.(exa)