“Nanti sore kami akan review lagi lokasinya (Baubau). Setelah itu, ada beberapa tempat lagi yang akan kita tinjau seperti Ambon dan Sorong. Mudah-mudahan rencana (galangan) ini berjodoh dengan Baubau,” tandasnya.
Sementara, Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengatakan, pihaknya siap mendukung penuh rencana pembangunan galangan kapal itu di daerahnya. Bila PT Pelni sudah menemukan lokasi yang pas, pihaknya akan menganalisa aspek tata ruang berdasarkan regulasi.
“Kalau ini terealisasi tentu akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat kita. Selain itu, hadirnya galangan di sini akan memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam hal layanan perbaikan kapal yang lalu lalang di Baubau dan sekitarnya,” ujar Monianse.
Menurutnya, tidak sedikit kasus kerusakan kapal terjadi di sekitar jalur pelayaran Baubau yang notabene diapit dua Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). ALKI merupakan alur untuk pelayaran dan penerbangan damai dengan cara normal yang dapat dimanfaatkan oleh kapal atau pesawat udara asing.
“Begitu ramai sekali arus lalu lintas laut di ALKI II dan ALKI III ini. Kalau teman-teman pernah keluar kira-kira satu sampai dua jam dari pulau Buton paling bawah, di situ banyak kapal-kapal ke Australia yang berlayar melalui jalur Samudera Pasifik,” pungkas Politisi PDIP ini.(exa)
