Baubau Daerah Paling Buncit Bikin Unit Metrologi Legal

  • Bagikan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Baubau menggelar sosialisasi kemtrologian di ruang rapat kantor Wali Kota, Senin (12/12). Pemkot Baubau kini mulai serius membentuk UML.(Foto Texandi)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Baubau menggelar sosialisasi kemtrologian di ruang rapat kantor Wali Kota, Senin (12/12). Pemkot Baubau kini mulai serius membentuk UML.(Foto Texandi)

Sementara itu, Sekda Kota Baubau, Roni Muhtar meyakini semua pedagang di Baubau memiliki kejujuran dalam hal timbang-menimbang barang jualan. Namun, ketiadaan alat tera menjadi kendala tersendiri.

Dulu tahun 2012, kita dapat tera tapi kita kesulitan tenaganya. Waktu kita minta di PU katanya tidak ada yang mau. Karena berlarut-larut akhirnya belum terealisasi sampai sekarang. Jadi, awal 2023 kita optimis harus sudah ada UML,” tutur Roni saat memberikan sambutan sosialisasi kemtrologian.

Menurutnya, penerapan tera dalam sektor dagang akan meningkatkan daya saing produk-produk domestik karena adanya kepastian hasil pengukuran sistem internasional. “Produk perdagangan domestik kita dianggap terpercaya karena telah diukur secara akurat sesuai dengan standar internasional,” pungkasnya.

Kepala Dinas Dagperin Baubau, La Ode Ali Hasan mengungkapkan, Kota Baubau sejak terbentuk sampai dengan saat ini memang belum punya UML. Selama ini, pihaknya menggandeng tenaga tera dari Kota Kendari atau Makassar untuk turun memeriksa alat takar pedagang.

“Biaya mendatangkan mereka (tenaga ahli tera) itu sangat mahal. Makanya, kita sudah anggarkan biaya pendidikan SDM ahli dan pengadaan alat tera melalui perubahan APBD 2022 ini,” jelas Ali Hasan.

Ia menguraikan, pihaknya mencatat ada 52.586 unit potensi penggunaan alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) di sektor perdagangan di Baubau. Penggunaan UTTP itu tersebar di jembatan batu, pasar-pasar, toko kelontong, pelanggan PLN dan PDAM, SPBU, dan pangkalan minyak tanah.

“Selama ini kita belum berani lakukan sendiri karena belum kalau rusak alatnya siapa yang mau bertanggung jawab. Tapi, mudah-mudahan Januari 2023, kita sudah bisa tera sendiri,” tandas mantan Kabag Ekonomi Setda Baubau ini.(exa)

  • Bagikan