“TP PKK Baubau sebelumnya sudah melakukan berbagai terobosan-terobosan. Misalnya dengan membuat film stunting kemudian menyiapkan satu layanan balai media center di Kelurahan Baadia,” ujarnya.
Ia menjelaskan, media center stunting tersebut berfungsi sebagai tempat untuk seluruh anggota masyarakat khususnya yang berada di lokasi fokus (Lokus) wilayah yang sudah teridentifikasi stunting. Mereka bisa bertanya tentang langsung apa itu stunting?.
Kemudian terobosan lainya di Pos Layanan Terpadu (Posyandu) juga tim PKK melakukan identifikasi awal dengan cara membuat buku catatan yang lebih spesifik.
“Buku khusus itu adalah buku catatan bagi anak-anak kita yang teridentifikasi bahwa terkena gizi buruk atau stunting. Jadi dicatat agar memudahkan intervensi,” jelasnya.
Ia juga berharap, balai media center juga bisa dibuat di Kelurahan Bataraguru. Hal itu dia sampaikan sebelumnya melalui momentum penilaian Hari Kota Sehat. (*)