“Walaupun kapal tersebut sudah sandar dan keliling di Indonesia, tapi kami sebagai petugas perlu antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Takutnya ada penumpang gelap di kapal tersebut,” terangnya.
Selain itu, tambah dia, pihaknya juga akan menyebar Intel imigrasi untuk melakukan pengawasan kegiatan orang asing di Baubau. “Intinya, kami sangat mendukung pariwisata di Baubau,” tandas Teguh.
Informasi yang dihimpun media ini, kapal pesiar itu memuat 81 orang Wisman kebangsaan Australia, Selandia Baru, dan negara lain. Rombongan akan mengunjungi beberapa tempat yang menjadi keunikan kekayaan budaya masyarakat Buton di Baubau selama kurang lebih 6 jam.(exa)
