BUTONPOS. BANDUNG – Ketika berkunjung ke HD Sutisno Institute, calon Presiden Partai Nasdem Anies Rasyid Baswedan
menyinggung masalah ketimpangan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Menurutnya, sistem ekonomi yang dianut pemerintah saat ini belum mempu mendistribusikan kesejahteraan secara merata. Sementara, ekonomi kerakyatan baru sebatas slogan semata.
‘Ekonomi kerakyatan selalu muncul saat mendekati Pemilu. Habis kampanye, ekonominya saja yang ada, kerakyatannya hilang. Jadi kaya siklus lima tahunan,”kata Anies ketika menjadi Keynote Speakers acara dialog bertema, “Ekkonomi Kerakyatan Sebagai Instrumen Pemerataan dan Keadilan” di HD Sutisno Institute,, Sabtu (21/1/24).
Menurutnya, keseriusan pemerintah dalam menjalankan ekonomi kerakyatan masih harus dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu mantan Gubernur DKI Jakarta itu ingin suatu saat Indonesia sungguh-sungguh menerapkan sistem ekonomi yang berbasis pada pemikiran para pendiri Bangsa.
“Bicara ekonomi kerakyatan tak lepas dari pandangan Mochamad Hatta. Ekonomi kerakyatannya beliau, mengedepankan keadilan ekonomi. Konsepnya, Ekonomi Pancasila. Ekonomi Pancasila, mengamanatkan distribusi kesejahteraan,” tutur Anies.
“Ketika distribusi kesejahteraan tidak adil, maka pemerintah harus melakukan retribusi melalui mekanisme pajak dan program-program sosial,” lanjutnya.
Anies berpendapat, telah terjadi salah urus pemerataan kesejahteraan dalam pemerintahan saat ini.
“Urusan pemerataan hanya diberikan pada Menteri Kesra. Seharusnya pakai jalur Kementerian perekonomian. Jadi Kementerian Ekonomi secara inherent ikut menyelesaikan ketimpangan. Jika tidak, masalah ketimpangan tetap tidak selesai,” ungkapnya.