“Makanya saya butuh pemetaan yang jelas, berapa desa untuk jagung, berapa desa untuk peternakan, untuk perikanan dan berapa desa untuk pariwisata. Dengan pemetaan itu maka jelas sasaran dana desa kita,”ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Muna Bachrun Labuta saat membuka acara rakor mengatakan rakor bersama Pemerintah Kabupaten Muna dengan seluruh Kepala Desa untuk membangun sinergitas program Bupati dengan program kepala Desa dalam rangka penguatan ekonomi dan pengendalian inflasi.
“Intinya membangun ketahanan pangan untuk pengendalian inflasi daerah diantaranya melalui program Pakem Sisdesa,”ujarnya.
Program Pakem Sisdesa ini lanjut bachrun dengan konsep menggunakan dana Desa untuk komiditi tertentu diantaran komuditi jagung Kuning.
“Komuditi jagung ini untuk mendukung pabrik jagung yang ada di Desa Bea Kecamatan Kabawo ini bagi desa yang punya potensi jagung kuning maka anggaran dana desa dialokasikan pada pengembangan jagung kuning,”terangnya.
Kemudian lanjutnya, bagi desa yang mempunyai potensi peternakan maka anggarannya akan dialokasikan pada pengembangan peternakan, begi juga dengan desa memiliki potensi perikanan dan pariwisata.
“Jadi setiap dana desa akan diakasikan 20 persen untuk penanganan inflasi masing-masing desa yang difokuskan pada pengembangan ketahanan pangan dan ini wajib dialokasikan oleh desa,”terang Bachrun.
Ketua KONI Muna ini mengatakan bahwa untuk menjalankan program Pakem Sisdesa maka setiap desa akan di dampingi oleh tim yang dibentuk oleh Pemda diantaranya OPD Ekonomi.
“Prinsipnya kita harus serius mensukseskan program Pakem Sisdesa ini untuk mengendalikan inflasi dan ketahanan pangan kita, karena konsep program Pakem Sisdesa ini sangat diapresiasi oleh pemerintah pusat,”pungkasnya. (Anuardin)