29 Desa Locus Stunting Busel Turun Kelas ke Posisi Ketiga se-Sultra

  • Bagikan

Pemerintah Kabupaten Buton Selatan sangat mengharapkan adanya peran aktif dari semua stakeholders
terkait pencapaian target yang
dimaksud.

Untuk menurunkan target diatas bukan menjadi perkara yang gampang tetapi butuh komitmen kita bersama. Ia harapkan kepada Ketua DPRD Kabupaten Buton Selatan, Forkopimda, Sekretaris Daerah, Para Kepala OPD, Camat, lurah, Kepala Desa, para pengusaha, Organisasi Profesi atau masyarakat lainya secara gotong royong mampu mengambil bagian untuk menjadi Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting di wilayahnya masing-masing sesuai sasaran yang telah ditentukan yaitu menderita kekurangan gizi kronis yang akan berdampak kepada balita.

Ia meyakinkan bahwa pasti semua sudah memahami dampak buruk dari ribuan kondisi anak yang mengalami stunting. Hal ini akan menjadi ancaman bagi daerah yang seharusnya bisa menjadi generasi produktif namun menjadi bom waktu kemunduran sumber daya manusia di daerah bila tidak diatasi.

Mantan Kadis Kesehatan Busel ini mengingatkan beberapa hal kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Buton Selatan, antara lain pertama agar memaksimalkan dan melakukan langkah nyata percepatan penurunan stunting. Kedua, Tim Penggerak PKK Kabupaten Buton Selatan agar intens melakukan kampanye pencegahan stunting di seluruh wilayah Kabupaten Buton Selatan, peningkatan pemanfaatan bahan pangan lokal, peningkatan kapasitas bagi kader posyandu, mendampingi keluarga sasaran di semua desa/kelurahan dan kecamatan melalui Dasa Wisma.

Ketiga, para penggiat stunting di tingkat kecamatan dan desa untuk memaksimalkan pendampingan kepada keluarga yang terdampak stunting. Keempat, para kepala puskesmas dan petugas Keluarga Berencana agar memperhatikan keakuratan data dan keterpaduan data dalam sistem pelaporan, hal tersebut sangat penting, agar tidak ada kekeliruan dalam melakukan analisis data dan permasalahan sebagai dasar perencanaan intervensi, sebab dengan data yang akurat dapat merencanakan program dan kegiatan yang lebih efektif dan tepat sasaran.

“Masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang. Dalam menyongsong masa depan, kita harus optimis namun tidak boleh lengah. Anak-anak bangsa di daerah Kabupaten Buton Selatan adalah bagian dari masa kini dan masa depan. Sekarang kita rawat mereka, kelak mereka yang merawat daerah ini,” katanya

“Kepada pemerintah desa/kelurahan, Tim penggerak PKK desa, Pegiat Stunting, Tokoh Agama yang ada di desa dan kelurahan dan seluruh undangan yang hadir saat ini agar bersama-sama mengawal pelayanan kesehatan balita di posyandu, karena kunjungan Posyandu kita baru mencapai 70 persen, yang artinya masih ada 30 persen balita yang tidak terpantau tumbuh kembangnya, ” tambahnya. (aga)

  • Bagikan

Exit mobile version