Amirul Buka Rahasia

  • Bagikan
BUKA RAHASIA: Dr H MZ Amirul Tamim berpidato pada halalbihalal bertajuk Merajut Silaturahim, Membangun Kebersamaan di Tamimu Ballroom Nirwana Buton Villa, Rabu (17/4) lalu.(IST)

Pria berkacamata ini menerangkan, PNS hanya sekitar 5000, 6000an dan 150 ribu penduduk Kota Baubau. Artinya banyak yang bergerak diluar unit formal pemerintah daerah.

Dia bergerak sendiri, dan dengan kekuatan, dan narasinya sendiri dari berbagai potensi.

“Itulah sebabnya, Jangan abaikan pesisir. Karena kalau kita abaikan pesisir yang dihuni saudara-dsaudara kita sebagai penghunni kota yang lama, Nganganaumala, Kaobula, Wameo, Tarafu, Bonebone,” urainya.

Diakui, Amirul pernah lama menjadi Camat Betoambaro. Saat menjadi Wali Kota Baubau, Bonebone dan sekitarnya masih sama seperti dulu.

“Hal yang berani kita lakukan merevisi kawasan ruang. Itulah kita mulai dengan Pantai Kamali dan Kotamara, dan harus terus sebenarnya sampai di ujung Bonebone disamping jembatan Pertamina yang lama,” terangnya.

Diterangkan, merekayasa kawasan agar kelurahan yang disebutkan tadi bisa mendorong imajimansi warga menjadi pelaku ekonomi berbasis pantai. “Karena kalau tidak melakukan rekayasa ruang, tetap begitu dan bisa jadi bom waktu ke depan,” sebutnya.

Amirul menerangkan bagaimana kiatnya mensiasati Lipu dan Katobengke dengan membangun Palagimata. Namun belum selesai mensiasati Waborobo, Labalawa, dan kawasan sekitarnya dengan menyiapkan kawasan Palagimata.

“Itulah strategi untuk bagaimana agar dinamika Baubau kedepan diperankan warga Baubau karena adanya kesiapan ruang yang memberikan naunsa ekonomi,” terang Amirul.

“Kalau tidak, maka akan meledak dengan dinamika masa lalunya yang eksis sehingga jangan heran kalau kita tanya siapa yang memberikan kontribusi ekonomi diwilayah kita, saya berani katakan yang memberikan dinamika ekonomi diwilayah kepulauan ini adalah saudara-saudara kita perantau. Mengirimkan ke kita dan itulah yang berputar,” sambungnya.

“Kondisi dan potensi itu harus dapat disiasati manajemen ruang. Itulah pentingnya melibatkan semua pihak,” pungkasnya.

Amirul juga menyebut soal Indonesia Emas tahun 2045. Generasi muda harus mengambil peran masa depan.

Posisi Sultra sebagai daerah basis sumber daya alam. “Berapa yang meresap ke daerah? Perlu rekasa lingkungan dan daerah,” ujarnya.

Sesuai dengan tema halalbihalal, hindari konflik dan perpecahan. Jadikan Pemilu sebagai sarana untuk mendewasakan.

Ia tidak menyoal siapa pun Wali Kota Baubau kedepan, dari partai mana pun. Dengan catatan mampu menghantarkan daerah ke kondisi yang lebih baik.

“Bersama itu lebih baik,” kuncinya.
(IRWANSYAH AMUNU)

  • Bagikan

Exit mobile version