Sektor jasa, kata dia, peluangnya adalah lapangan kerja berkualitas, yang membutuhkan tenaga kerja profesional, terampil, serta kompetitif.
“Dalam dinamikanya juga membuka banyak peluang untuk berwirausaha dari sektor jasa ini, dan hubungannya dengan UMU Buton, kampus harus terlibat, yang didalamnya diisi putera puteri daerah terbaik,” harapnya.
Baubau sebagai kota kebudayaan dan pariwisata, ulas Zahari, kebudayaan sebagai pusat eks Kesultanan Buton, adalah karakteristik kuat. Keberlanjutan peradaban yang masih terus terjaga dan dirawat selama beberapa generasi secara turun temurun.
Soal kebudayaan, baginya berbicara Kebutonan, secara esensial sangat elegan dan sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal. “Merupakan salah satu sektor pembangunan, sektor perekonomian, sektor pariwisata berbasis budaya di Baubau menyimpan keunikan tersendiri, khas dan menarik,” teran H Zahari.
Kebudayaan dan pariwisata Baubau menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung. “Kedepan untuk keberlanjutan dan pengembangan sektor ini, semua stakeholder harus dilibatkan, dan kita punya SDM handal untuk itu,” cetusnya.
Bukan hanya pariwisata berbasis budaya, wisata obyek alam juga adalah destinasi menarik untuk dikembangkan di Baubau. Ia optimis sektor Kebudayaan dan Pariwisata Baubau, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Ia menyebutkan Kebudayaan dan Pariwisata Baubau dapat menjadi magnet bagi wisatawan dunia. Mampu berdaya saing, berkelanjutan, mendorong pembangunan daerah, dan pemberdayaan masyarakat dengan peran putera-puteri daerah.
Maka itu kita mesti meningkatkan kesiapan Baubau sebagai pintu masuk dan keluar pengunjung, juga investasi yang nyaman, aman dan multi efek bagi semua.
“Mendorong wilayah hinterland tetap ada kegiatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Tidak luput faktor pelayanan publik yang optimal, yang tidak dapat dikesampingkan dalam manajemen wilayah Kota Baubau,” paparnya dapa acara yang disemarakkan dengan kegiatan produktif berupa Pameran Produk dan Temu Bisnis, bertema “Inovasi dan Kolaborasi Menuju Ekonomi Digital”.
Acara tersebut juga dihadiri Rektor UMU Buton, Dr H Sudjiton dan Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Kepulauan Buton, Drs H Ibrahim Marsela MM.(p20/iwn)