MENDEKATKAN pelayanan kepada masyarakat, itu yang dilakukan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, Eko Prasetya dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) membuka jalur pengaduan melalui media sosial (Medsos). Bagaimana efektifitasnya? Berikut penuturannya kepada wartawan Buton Pos, Irwansyah Amunu.
Kita sekarang ini (kemarin, red) tanggal 8 (Juli) adalah masa terakhir pendaftaran gelombang ketiga, dan rupanya Dinas Pendidikan melakukan double check terhadap pendaftar di sekolah. Bisa dijelaskan soal double check?
Jadi PPDB ini jalur yang pertama kita asumsikan PPDB kita ini adalah PPDB yang sifatnya hybrid. Apa itu hibrid adalah kombinasi antara online dan offline.
Pendaftaran pertama, tahap kedua menyetorkan berkas di sekolah. Nah apa yang dijadwalkan berkas di sekolah? Adalah cek berkas mulai Surat Keterangan Lulus, KK, jarak antar sekolah dan segala macam semua.
Mereka semuanya menginput, nah setelah proses-proses penginput itu, yang kita lakukan berikutnya kita cek lagi DinasPendidikan. Seperti istilah tadi, kita double check. Jadi kita cek kembali apa betul alamatnya ini sudah sesuai dengan jarak, apa segala macam.
Ini untuk meminimalisir data-data yang masuk yang kita sesuaikan datanya. Artinya penyaringan kita lakukan. Insyaallah data yang baik yang akan kita dapatkan. Itu yang dimaksud dengan double check.
PPDB kita sudah diselenggarakan dua gelombang. Pertama gelombang zonasi yang kemarin 25 sampai 27 (Juni), kemudian gelombang prestasi, dengan jalur prestasi, afirmasi dan juga pindah orang tua. Kita selenggarakan 1 sampai tanggal dengan 3, alhamdulillah berjalan dengan lancar. Karena memang sekarang prosesnya hari ini PPDB kita kan PPDB transisi.
Kita masih dari manual, kemudian kita masuk hari ini sistem yang digital atau online. Memang butuh penyesuaian, tapi kami perlu menambahkan sekali lagi disetiap gelombang kita selalu menyediakan jalur-jalur pengaduan.
Buat apa? Bagi orang tua siswa yang merasa datanya jauh lebih valid dan segala macam, silahkan datang ke dinas terlebih dahulu. Kita membuka diri seluas-luasnya untuk berkomunikasi.
Kita verifikasi datanya. Kalau datanya benar harus diketahui anak ini boleh masuk di sekolah di zonanya.
Seperti yang banyak kami juga bercerita, bahwasanya memang tiada gading yang tidak retak. Begitu pula PPDB, itu kami membuka seluas-luasnya pintu komunikasi dalam bentuk pengaduan. Baik di gelombang 1 maupun di gelombang 2.
Jadi banyak pengaduan dari orang tua, bukan berarti mengadu ada hal yang ini enggak. Kita coba menemukan titik temu, sehingga apa yang bisa kita bantu untuk memberikan kepastian anak bangsa harus bersekolah. Bisa bersekolah, bisa kita tunaikan bersama-sama.
Nah ada lagi yang terakhir, insyaallah kalau tidak ada aral melintang, besok (hari ini, red) tanggal 9, 10, 11 (Juli) kita akan juga membuka gelombang ketiga.
Buat apa? Ini kamu banyak menerima masukan dari orang tua siswa, dan banyak entitas kami bahwasanya pendaftaran PPDB ternyata ada juga yang boleh dikata belum mengetahui. Atau dia baru pulang dari kampungnya, atau pulang dari kebun.
Sudah satu bulan di kebun, tidak dapat informasi. Ternyata PPDB ada. Hal seperti ini tetap kita fasilitasi. Kemudian coba kita bantu begitu proses pendaftaran di gelombang kedua, tanggal 9, 10, 11.
Pendaftaran ini sama tetap hybrid, mendaftar online dulu. Kemudian kedua nanti kita verifikasi. Verifikasinya bukan di sekolah, tapi verifikasinya nanti berada di Dinas Pendidikan. Kita sudah siapkan tim untuk membantu supaya pendaftaran ini semakin mudah.
Terakhir, bagi peserta didik yang tidak lulus gitu di gelombang satu, gelombang 2, dengan jalur-jalur yang disebutkan tadi, insyaallah hari ini (Senin, 8/7) sampai besok kita akan coba hubungi satu-satu. Kita minta apakah Ananda sudah terdaftar atau belum. Nanti kita coba kasih solusi untuk pilihan-pilihan, sehingga orang tua siswa tidak perlu galau.
Silahkan datang di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau. Kita akan cari solusi sama-sama. Jauh dari lubuk hati kami yang paling, kami meminta maaf sedalam-dalamnya apabila dalam penyelenggaraan ini masih ada saja kekurangan-keterangan.
Insyaallah kekurangan ini kita akan penuhi. Kita akan coba tambal dengan beberapa kanal-kanal yang kita buka. Moga-moga ini bisa memberikan solusi bagi kita semua.
kita berharap 2025 kedepan, insyaallah dengan program-program, inovasi yang kita lakukan. PPDB ke depan akan jauh lebih bagus dari yang ada di tahun 2024 ini.
Berarti sudah ada sekolah yang ditutup untuk pendaftaran gelombang ketiga nanti?