“Karena kita akan mengukur tingkat keberhasilan capaian intervensi yang kita lakukan di PBL ll maka di PBL lll akan kelihatan apakah berhasil evaluasi yang kalian lakukan atau tidak, ini juga menjadi tolak ukur penilaian kerja yang akan kalian lakukan,” tegas Rininta.
Catatannya adalah, praktek kerja lapangan harus diseriusi karena dasarnya keberhasilan PBL ll dan lll sangat ditentukan oleh kerja-kerja para peserta dalam hal ini mahasiswa di PBL l.
“Berikutnya yang ingin saya sampaikan adalah keberhasilan ini juga kerja-kerja kalian di PBL l, ll dan lll itu juga sangat ditentukan dengan kebersamaan dan kekompakan kerja tim disini sangat dibutuhkan untuk bagaimana mencapai tujuan pelaksanaan dari PBL l, ll dan lll,” bebernya.
Pun, mahasiswa memiliki tingkat inteligensi kalau tanpa didasari dengan akhlak atau adab menjadi tidak komprehensif menjadi sosok individu berkualitas.
“Untuk itu nantinya saya ingin kalian bisa membawa nama baik almamater di lapangan, jaga namanya tata etika selama bekerja di lapangan jangan sekali-sekali tidak memakai baju almamaternya dan jangan meninggalkan posko tanpa izin ketua poskonya dan izin dari DPL karena keselamatan, keamanan kalian juga menjadi tanggungjawab bukan hanya kalian tapi juga kami sebagai pengelola di fakultas kesehatan masyarakat,” imbuhnya.
Sebanyak 59 mahasiswa PBL I dan 42 orang mahasiswa PBL III akan dibagi perposko dan setiap posko akan didampingi tim yang sudah dibentuk pihak fakultas. Peserta PBL l rencana akan turun di lapangan pada tanggal 29 Juli sedangkan PBL lll diberangkatkan tanggal 30 Juli 2024.
Peliput: Murdin