La Bakry-Aris Marwan Saputra (BERKAWAN). PASANGAN KELAS BERAT, MELEJITKAN BUTON BERKALI-KALI LIPAT

  • Bagikan
MELEJITKAN BUTON: La Bakry, calon Bupati Buton dalam wawancara podcast bersama Pemred Buton Pos, Irwansyah Amunu. Duet Aris Marwan saputra ini akan melejitkan Buton beerkali-kali lipat.(IST)

DUET La Bakry-Aris Marwan Saputra menggunakan akronim BERKAWAN untuk maju dalam Pilkada Buton. Bisa dikatakan mereka adalah pasangan kelas berat, karena mempertemukan antara mantan Butapi Buton dan anak mantan Bupati Buton. Apa programnya untuk Buton sejajar dengan daerah maju lainnya di Indonesia? Berikut wawancara La Bakry bersama wartawan Buton Pos, Irwansyah Amunu.

Bisa dijelaskan seperti apa visi misi yang akan dilakukan ketika diberi amanah untuk melanjutkan kepemimpinan Butnn ke depan?

Alhamdulillah pasangan BERKAWAN yang singkatan dari Bersama Bakri Wawan dalam rangka Pilkada serentak di Kabupaten Buton tahun 2024. Alhamdulillah kami telah mendaftar dan telah diterima, (diusung) tiga partai, Golkar, Demokrat dan Partai Solidaritas Indonesia.

Juga telah menjalani seluruh tahapan termasuk pemeriksaan kesehatan dan itu pun sudah diterima oleh KPU. Kami juga sudah diberitahukan bahwa semua persaratan-persyaratan baik persyaratan pencalonan, maupun persyaratan calon alhamdulillah sudah lengkap.

Insyaallah BERKAWAN siap bersama-sama pasangan lainnya menawarkan gagasan kepada masyarakat Kabupaten Buton untuk diberi amanah menjadi Bupati dan Wakil Bupati periode 2024-2029.

Apa tagline besar yang akan dilakukan oleh BERKAWAN untuk masa periode 2024-2029 nanti?

Tagline utama BERKAWAN adalah melanjutkan program dan visi misi dari dua periode kepemimpinan yaitu Pak Haji Laode Muhammad Sjafei Kahar yang mengusung juga tentang menjadikan Buton sebagai Kawasan Bisnis dan Budaya Terdepan.

kemudian Umar Bakri juga melanjutkan visi yang sama dan BERKAWAN juga insyaallah melanjutkan. Tetapi konteksnya kita sesuaikan dengan arah kebijakan pembangunan nasional dan daerah pada masa yang akan datang.

Berkaitan dengan itu, maka BERKAWAN tetap mengusung visi untuk melanjutkan itu. Karena saya sebagai mantan bupati dan mantan wakil bupati melihat visi itu masih sangat relevan.

Selama kepemimpinan sebelumnya, Umar Bakri sudah mulai meletakkan dasar-dasar itu dalam rangka menuju ke sana. Sehingga kalau misalnya saya belokkan lagi dengan visi lain, visi yang kemarin belum tercapai kita memulai lagi yang baru.

BERKAWAN, Bakry Dan Wawan menganggap bahwa ini masih merupakan rencana gagasan dan harapan untuk menuju Indonesia Emas 2045 masih sangat relevan. Harus dilanjutkan, diletakkan dalam lima tahun ke depan sebagai dasar yang kokoh.

Kemarin sudah mulai diletakkan, ibarat sebuah rumah sudah ada pondasinya. Hari ini mungkin sudah ada dinding. Nah dilima tahun ke depan kita lengkapi untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Masyarakat Kabupaten Buton di 21 tahun yang akan datang, dasar yang kokoh. Sebagai sebuah harapan kita akan letakkan di 2024-2029 seperti itu.

Melanjutkan visi yang dilakukan dua bupati sebelumnya, berarti sudah berjalan sekitar dua dekade karena ada dua periode, sekarang masuk lima tahun berikutnya, artinya ini 25 tahun. Sektor mana yang perlu mendapat sentuhan sehingga visi ini bisa lebih melejit lagi?

Sebetulnya untuk Buton tetap masih mengandalkan sumber daya alam. Basis kita adalah sumber alam, baik itu pertambangan, perkebunan, pertanian, maupun perikanan. Implementasi menjadikan Buton sebagai kawasan bisnis, penting menjadi semacam harapan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Buton.

Ditataran pemerintahan, lembaga-lembaga adat masyarakat sudah ada di alam bawah sadar mereka yang mau kita bawa di lima tahun kedepan. Memang pengelolaan sumber daya alam harus menggunakan prinsip bisnis yang benar.

Masyarakat harus terbawa ke sana, semua sektor pertambangan misalnya harus segera diimplementasikan apa yang kemarin sudah digagas. Terutama soal aspal sejak zamannya Umar Bakri 10 tahun.

Kita betul-betul jadikan aspal untuk menjadi pendapat umum di negara ini, baik diantar pemerintahan daerah. Kita juga melakukan komunikasi-komunikasi dengan sejumlah daerah di Indonesia dengan pemerintah pusat misalnya dengan bapak Presiden.

Sampai ujungnya kemarin di 2022 Presiden berkunjung ke Buton. Sudah ada persetujuan, kesepakatan bahwa aspal Buton harus menjadi tuan di negeri sendiri Republik Indonesia.

Maksudnya aspal tidak lagi menggunakan bahan-bahan pembangunan jalan dengan aspal impor. Aspal harus segera menjadi industri, baik di dalam Kabupaten Buton sendiri maupun di luar.

Sehingga potensi yang satu-satunya di Indonesia memiliki aspal hanya di Buton betul-betul memberi kontribusi secara nasional. Kalau sudah memberi kontribusi secara nasional, berarti penggunaan aspal untuk pembangunan dan preservasi jalan sudah menggunakan aspal Buton.

Berarti tingkat produksi akan ditingkatkan. Kalau sudah meningkat, produksi aspal, maupun industrinya berarti ada serapan tenaga kerja. Ada penambahan Pendapatan asli di daerah. Karena tadinya baru pada posisi potensi, dia sudah menjadi sesuatu yang betul dimanfaatkan.

Nilai ekonominya sudah bisa dirasakan, baik secara nasional menyumbang pada penghematan devisa. Maupun secara lokal di pendapatan masyarakat di kabupaten, karena adanya aktivitas penambangan.

Berikut bisnis di agrobisnisnya. Di sektor agribisnis pertanian. Di bisnis pertanian pun sudah mulai diletakkan dasar-dasarnya karena dimasa periode Umar Bakri kemarin sampai dengan saya jadi bupati.

  • Bagikan

Exit mobile version