Semua berawal ketika Sam dan Gonzalo Chiang harus beberapa kali berhenti di area hijau terbesar di kota tersebut, untuk memungut botol plastik, masker, kaleng dan kotak makanan.
“Ketika berjalan-jalan dengan Sam, kami menemukan banyak sampah,” kata Chiang dikutip dari Reuters. “Sejak itu, kami harus bersiap memungut sampah yang ditemukan di tiap kunjungan.”
Sampah yang ditemukan kian banyak. Pada April, mereka mengumpulkan 602 masker, 585 botol dan 304 kaleng, begitu pula sampah pakaian, helm dan bungkus makanan. (*)