“Antisipasi jangka pendek kita sudah lakukan seperti menyusuri dan membersihkan aliran sungai yang dianggap menghambat laju air. Kalau pencegahan jangka panjang seperti melakukan pengerukan itu butuh biaya banyak. Mudah-mudahan usulan kita yang Rp 40 miliar itu bisa disetujui,” katanya.
Lebih jauh, ujar dia, pihaknya menganggap rusaknya hutan di wilayah Kecamatan Sorawolio juga menjadi penyebab utama banjir yang kerap menerjang area persawahan di Bungi. Di mana hutan yang gundul akibat aktivitas pertambangan beberapa tahun lalu tersebut bersentuhan langsung dengan hulu sungai di Kampeonaho.
“Kondisi itu diperparah dengan pendangkalan dan penyempitan di hilir sungai. Sehingga, ketika debit air sungai yang mengalir deras dari hulu tidak terbendung lagi saat tiba di hilir dan meluap keluar menggenangi sawah-sawah,” kata Andi Hamzah.(exa)