Wali Kota masih melanjutkan kuisnya. Kali ini untuk ibu-ibu dengan soal, siapa yang bisa menghafal rukun Islam, tapi rupanya ibu menjaga image (citra), hanya ada satu yang angkat tangan, tapi hafalannya salah nomor empat. Wali Kota kembali tawarkan kepada ibu-ibu untuk menyempurnakannya, ternyata tidak ada yang berani maju. Monianse pun kembali menawarkan pada anak-anak. Dan seorang anak kecil yang maju menghafal Rukun Islam secara sempurna, keduanya pun menerima hadiah masing-masing Rp 100 ribu.
Wali Kota berpesan agar orang tua dan guru memperhatikan anak-anak, didiklah mereka dengan baik, buatlah mereka gembira. Karena anak-anak inilah yang akan mengambil alih panggung pada HUT Kemerdekaan RI ke-100. Pada masa itu, Indonesia akan mernjadi salah satu negara maju di dunia, mereka nanti yang akan membangun negeri ini. Mereka yang akan jadi pengusaha, wali kota, bupati, gubernur sampai menjadi presiden.
“Bukan lagi kita, mungkin kita saat itu sudah jalan duluan, kalau pun masih hidup sudah pakai tongkat, duduk di kursi roda atau terbaring lemah,” kata Monianse.
Pada kesempatan itu anak-anak juga mengisi acara melalui paduan suara, puluhan anak-anak menyanyikan lagu kemerdekaan sambil bergoyang memegang bendera merah putih. Tampilan mereka cukup menarik perhatian Wali Kota. Selesai bernyanyi mereka pun minta foto bersama Wali Kota. Monianse harus kembali menemui anak-anak, berada di tengah kerumunan anak-anak yang ceria dan penuh tawa itu. Cukup lama mereka ‘menyandera’ Wali Kota, mereka foto dengan berbagai pose sesuai keinginan mereka. “Sukses untuk anak-anak,” kata Wali Kota mengakhiri sesi fotonya bersama anak-anak.(***)