Ia pun disambut oleh acara adat, termasuk tarion Tortor dan pengalungan ulos. Sekitar 5.000 warga dari berbagai kecamatan di Kabupaten Humbang Hasunduta hadir menyambut Puan.
Dalam kegiatan ini, Puan bersama warga menanam 2 ton bibit cabai. Usai menanam cabai, Puan lalu berdialog dengan warga dari berbagai profesi.
Mulai dari kepala desa, budayawan, kelompok tani, bidan, aparatur sipil negara (ASN), hingga guru. Ada juga sejumlah lansia atau opung-opung yang ikut hadir berdialog dengan Puan.
“Saya datang ke sini untuk mendengar aspirasi warga Humbang Hasunduta,” kata Puan.
Puan kemudian memanggil sejumlah warga bergantian naik ke atas panggung. Salah satu opung bernama Menti Boru Siregar yang sehari-harinya bekerja sebagai petani sayur mengeluhkan soal pupuk subsidi.
“Kami sudah lansia, minta pembagian susu untuk kesehatan dan obat rematik,” tambah Menti.
Kepada Menti, Puan berjanji akan mendorong Pemerintah untuk menyelesaikan persoalan pupuk bersubsidi yang selama ini dikeluhkan para petani.
“Nanti saya kasih susu, pupuk juga saya beresin,” kata Puan.
Beberapa warga ada yang meminta agar Puan membantu mereka mendapatkan jalan yang bagus. Puan pun menyatakan siap menyalurkan aspirasi warga dan berpesan agar masyarakat setempat terus menjaga kerukunan.
“Tolong dijaga kerukunan di Humbang Hasundutan. Bagi Indonesia, keragaman adalah sumber kekuatan, bukan sumber perpecahan,” ucap mantan Menko PMK itu.
“Ingat selalu untuk bergotongroyong dalam menghadapi berbagai persoalan ataupun untuk mencapai sebuah tujuan untuk kepentingan bersama,” sambung Puan. (*)