Publiksatu – Kenaikan harga BBM tidak akan mempengaruhi elektabilitas partai politik pendukung pemerintah. Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo.
“Berpengaruh, tapi tidak signifikan,” kata Karyono dalam siaran YouTube TV Desa seperti dipantau di Jakarta, Senin (5/9) seperti dikutip dari jawapos.com.
Menurut dia, kebijakan penyesuaian harga BBM bukanlah satu-satunya faktor penentu naik atau turunnya capaian tingkat keterpilihan suatu partai politik karena kebijakan menaikkan harga BBM hampir terjadi di semua era pemerintahan. “Bukan satu-satunya variabel naik turunnya suatu suara,” tambahnya.
Meski Pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM, lanjutnya, dengan menggelontorkan bantuan langsung tunai (BLT) sebagai pengalih subsidi BBM kepada masyarakat tidak mampu bisa berpengaruh terhadap elektabilitas partai politik.
Dia mencontohkan, kebijakan menaikkan harga BBM di masa kepemimpinan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang diikuti dengan kebijakan pemberian BLT. Menurutnya, kebijakan menaikkan harga BBM saat itu tidak berpengaruh signifikan terhadap perolehan suara Partai Demokrat. “Di periode kedua, justru Partai Demokrat menang,” katanya.