Tidak di sampai di situ, beber dia, kini kali Liabuku juga sudah semakin melebar mendekati area pondok pesantren akibat erosi atau pengikisan tanah oleh air. “Sebagian sawah sudah aman karena ada bronjong-nya (susunan baru yang diikat kawat). Jadi, kalau bisa bronjong di sambung sampai ke sini,” tambahnya.
Banjir dari luapan kali ternyata ikut dialami warga lingkungan Subur RT 01/RW 01 Liabuku. Jaraknya hanya sekira satu kilometer dari lokasi luapan air di lingkungan Makmur.
“Yang terkena dampaknya itu sekitar 11 KK (Kepala Keluarga). Bukan hanya itu, sawah di seberang kali ini semuanya terendam banjir dan petani merugi,” ungkap Ketua RT 01/RW 01 Liabuku, Mita Indriana ditemui di bantaran kali lingkungan Subur.
Pun, tambah dia, kali itu terus melebar. Dulu hanya berukuran sekira dua meter, sekarang sudah berkisar enam meter mendekati pemukiman dan sawah. “Kami ingin kali ini dipasangi bronjong,” tuturnya.
Sementara itu, Kabid Rekonstruksi dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau, Hamkah mengatakan, berdasarkan desain, pembuatan bronjong di kali lingkungan Subur Liabuku itu membutuhkan anggaran sekira Rp 3 miliar. “Kalau di kali lingkungan Makmur itu kita baru mau buat desainnya,” pungkasnya.(exa)