BAUBAU – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau serius mengejar pengakuan UNESCO terhadap Benteng Wolio sebagai warisan dunia. Pun, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) mulai menyusun dokumen pengusulannya.
Tim ahli dari Universitas Halu Oleo (UHO), Universitas Dayanu Ikhsanudddin (Unidayan) dan Universitas Muhammadiyah Buton (UMB) dilibatkan dalam penyusunan dokumen pengusulan Benteng Wolio. Mereka melakukan seminar awal di aula Dinas Dikbud Baubau, Selasa (25/10).
“Seminar awal ini sebenarnya untuk menyiapkan dokumen agar Benteng Wolio bisa didorong menjadi warisan dunia. Tahun 2021 lalu, kita juga sudah mendorongnya untuk mendapatkan status sebagai cagar nasional,” kata Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse.
Menurut dia, jika ditetapkan sebagai warisan dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), maka praktis pemeliharaan Benteng Wolio menjadi tanggung jawab negara bahkan internasional. Lebih dari itu, eks pusat pemerintahan Kesultanan Buton itu juga akan jadi kebanggaan dunia.
“Tanggung jawab kita sebagai generasi hari ini bagaimana membuat nama Benteng Wolio lebih besar lagi menjadi kelas dunia. Ini sebagai bentuk dari penghormatan kita kepada leluhur yang sudah membuatkan kita barang se-agung ini. Ini adalah kemuliaan masa lalu, kita pelihara untuk kejayaan masa depan,” ujarnya.