“Bahkan di kloter lain dikabarkan ada yang membawa rice cooker alat penanak nasi. Ternyata semua perbekalan dan peralatan tersebut tidak dipakai,” ujarnya. Tiba di Arafah hingga meninggalkan Mina makanan untuk jemaah tersedia tepat waktu. Bahkan diantaranya diberikan aneka buah-buahan, makanan ringan.
Sehingga praktis bekal dari Makkah tidak terpakai. Bahkan terpal dan tikar yang dibawa untuk melakukan Mabit di Muzdalifah juga tidak terpakai karena pemerintah Arab Saudi sudah menyediakan terpal atau alas untuk tidur.
“Sehingga waktu pulang ke Mekkah justru barang bawaan bukan berkurang tapi malah bertambah banyak dan tambah repot. Karena sebagian ada yang membawa pulang makanan ringan dan buah-buahan untuk dinikmati di kamar hotel setibanya di Makkah,” terang mantan Kadis PU Kota Baubau diera Wali Kota Amirul Tamim ini.(IRWANSYAH AMUNU)