MAKKAH.Memasuki hari ke dua puluh tujuh berada di Makkah, kondisi kesehatan para jemaah haji asal Baubau dan sekitarnya saat ini masih terjaga dengan baik.
Sambil menunggu keberangkatan ke Madinah yang dijadwalkan Selasa (9 Juli 2024) para jamaah secara bergantian melakukan salat berjamaah di Masjidil Haram yang tergantung kesempatan masing-masing.
“Untuk mengingatkan kembali tentang tantangan saat berdakwah yang dilakukan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW pada waktu silam, sekaligus mengurangi kejenuhan para jemaah, ketua Kloter 35 Haji Halking bersama pendamping jemaah Haji Fathuddin, kemarin 2 Juli mengajak para jemaah berziarah ke Kota Taif,” papar Dr H Sunaryo Mulyo melalui pesan tertulisnya.
Diuraikan, dalam perjalanan jemaah menuju kota Taif oleh ustaz pembimbing, ingatan para jemaah disegarkan lagi tetang kisah sedih saat Rasulullah berdakwah di Taif. Saat di Kota Taif, Rasulullah menghadapi penolakan yang sangat keras dari suku Tsaqif.
“Mereka menghina Rasulullah, meneriaki beliau, kemudian melempari beliau dengan batu hingga berlumuran darah dari kepala hingga kaki. Meskipun mendapat hinaan dan perlakuan kasar namun Rasulullah tetap bersabar dan tetap melindungi masyarakat Taif untuk dapat terhindar dari murka Allah. Bahkan mendoakan agar kota dan pendudul Kota Taif tetap diberkahi Allah,” urai mantan Kadis PU Kota Baubau ini.
Lebih lanjut, setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam bus yang ditumpangi jemaah sampai di kota Taif. Dengan muka diselimuti kegembiraan para jemaah turun dari bis dan langsung menghirup udara yang sangat segar. Dengan suhu yang berkirar 27 derajat dan angin yang sepoi-sepoi, meski Matahari di atas kepala namun tetap serasa sejuk dan sebagian berguman bahwa seperti sudah kembali ke tanah air. Hal ini terasa berbeda karena di Makkah udara sangat panas dan sinar Matahari sangat menyengat di kulit.
Daerah Taif memang kondisinya sangat berbeda dengan kota Makkah. Suasana terasa sejuk dan diantara bukit bebatuan tampak hamparan lahan pertanian masyarakat yang ditanami sayuran dan buah-buahan. Diantara perbukitan batu Disana-sini tampak banyak bangunan rumah yang besar dan moderen yang didirikan di atas bukit. Konon itu merupakan villa para orang berduit untuk tinggal disaat mereka berlibur.
Di pusat kota sendiri selain sepanjang jalan dipenuhi pertokoan yang sebagian menjual buah-buahan dan sayuran juga banyak apartemen dan hotel. Kondisi ini menunjukkan bahwa kota Taif merupakan kota transit ataupun sebagai kota tujuan wisata untuk berlibur.
Sebagai kota wisata tentu banyak tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi. Selain itu banyak wahana atau tempat rekreasi untuk memanjakan para pelancong. Selain masyarakat jazirah Arab sendiri, pelancong yang berkunjung adalah para jemaah haji dan umroh.
Sesampainya di kota Taif para jemaah haji Baubau langsung mencoba wahana yang tersedia. Salah satu wahana yang menarik adalah Kereta Gantung atau Gondola. Konon gondola di Taif merupakan kereta gantung yang terpanjang dan tertinggi di dunia.