MENGGUGAH kesadaran umat terhadap derita Gaza, warga Negeri Khalifatul Khamis menggelar Aksi Akbar Bela Palestina di Kota Baubau, Minggu (3/11).
Massa menyemut berkumpul di Pantai Kamali menyuarakan kecaman terhadap genosida yang dilakukan Zionis Yahudi.
Sejak pagi massa berkumpul di Pantai Kamali. Mereka membawa sejumlah atribut aksi, antara lain bendera tauhid, liwa dan royah.
Spanduk yang dibawa bertulis: 1 Tahun Genosida di Gaza, Kemana Umat Islam. Bebaskan Palestina dari Penjajah Yahudi, Selamatkan al-Aqsa dengan Jihad & Khilafah. Palestina Butuh Junnah, Perisai yang akan Membebaskan Mereka. Jangan Lupakan Palestina.
Bukan hanya itu, sejumlah poster juga dibawa peserta, pesan yang disampaikan: Air Mata Gaza, Khilafah Solusinya. Bebaskan Palestina dengan Jihad dan Khilafah. Penjajah di Atas Dunia Harus Dihapuskan. Muslim Palestina Wajib Dibela. Khilafah dan Jihad Solusi Tuntas Masalah Palestina.
Selebaran berisi Buletin Kaffah berjudul Setahun Genosida di Gaza, Penguasa Muslim Hanya Sibuk Beretorika juga dibagikan kepada warga.
Disebutkan, Sudah satu tahun sejak Operasi Banjir Al-Aqsa, militer Zionis Yahudi terus melancarkan serangan biadab dan keji. Mereka terus melakukan genosida (pembersihan etnis tanpa sisa) terhadap penduduk Gaza, Palestina. Dunia menyaksikan kejahatan entitas Yahudi ini dalam melakukan pemusnahan penduduk Gaza. Serangan kejam dan mematikan diarahkan kepada warga sipil yang bukan anggota Hamas; perempuan, anak-anak, orang tua, tim medis, atau jurnalis.
Jelas, Zionis Yahudi melakukan penghancuran secara sengaja dan sistematis terhadap penduduk Gaza. Jumlah bom yang dijatuhkan di Gaza sejak awal konflik mencapai 75 ribu ton. Lebih banyak dari jumlah pengeboman di Dresden, Hamburg, dan London selama Perang Dunia II. Kekuatan ledakan yang dihasilkan dari pengeboman ini setara dengan 4,6 kali lipat dari bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang.
Enam puluh persen infrastruktur di Gaza hancur. Sebanyak 814 masjid rusak parah bersama 3 gereja dan 19 kawasan pemakaman. Lebih dari separuh rumah sakit juga hancur dan 564 sekolah rusak berat. Berbagai situs sejarah termasuk gereja yang usianya ratusan tahun juga ikut dihancurkan Zionis Yahudi.
Korban terbunuh, terluka dan hilang nyaris menembus angka 150 ribu penduduk dalam 365 hari. Sebanyak 69 persen korbannya adalah wanita dan anak-anak. Hampir 2,3 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan. Zionis Yahudi dan penduduknya juga memblokade truk-truk bantuan pangan ke Gaza. Dampaknya, lebih dari 70 persen penduduk Gaza alami kelaparan parah.
Zionis Yahudi juga tidak mempedulikan sama sekali aturan dunia dalam peperangan. Mereka dengan brutal menyerang fasilitas rumah sakit sekaligus membunuhi tenaga medis, jurnalis dan petugas kemanusiaan. Tercatat 986 staf medis, 175 wartawan dan 85 petugas pertahanan sipil yang bekerja menyelamatkan warga tewas.