BUTONPOS.BAUBAU berkelas. Ini menjadi kata kunci dalam Sarasehan Ekspose 100 Hari Kerja Bersama Wali Kota-Wawali Baubau, H. Yusran Fahim-Wa Ode Hamsinah Bolu (HYF-WHB) dalam acara Sarasehan Ekspos, di Aula Kantor Wali Kota Baubau, Selasa (24/6).
Kendati baru melewati 100 hari kerja, namun banyak hal yang sudah dilakukan duet Yusran-Hamsinah sehingga menumbuhkan optimisme masyarakat. Baubau kembali ke jalan yang benar untuk terbang lebih tinggi lagi.
Mengawali pidatonya, Wali Kota Yusran menyatakan hari ini merupakan momen yang sangat istimewa. “Saat ini masa jabatan kami sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baubau telah melewati 100 hari pertama dari proses panjang untuk mewujudkan visi Baubau, kota budaya yang ramah, cerdas, sejahtera dan bermartabat,” paparnya.
Dikatakan, 100 hari yang penuh dedikasi, kerja keras dan komitmen untuk masyarakat. Program 100 hari kerja bersama mencakup 16 agenda dan 72 kegiatan.
“Yang dalam pelaksanaannya dilakukan melalui kolaborasi kerja bersama seluruh unsur pemerintah, Forkopimda dan masyarakat hingga akhir waktu pelaksanaan berhasil menuntaskan 83 persen dari seluruh rangkaian kegiatan yang mencakup berbagai program prioritas,” paparya.
Prgram prioritas tersebut, diantaranya pertama, revitalisasi pengelolaan ruang publik Kotamara, Pantai Kamali dan Stadion Betoambari. Kedua, pembenahan sarana dan prasarana jalan, antara lain melalui: penanganan genangan di jalan Gajah Mada, pembangunan jalan rabat beton Pulau Makasar dan peningkatan penerangan lampu jalan.
Ketiga, peningkatan kualitas pendidikan, antara lain melalui pemberian beasiswa pelajar, dan berbagai pelatihan untuk masyarakat. Keempat, pengendalian pemanfaatan ruang dan penegakan Perda.
Kelima, Gerakan Baubau Hijau berkelanjutan. Keenam, optimalisasi dan penataan aset daerah.
Ketujuh, penguatan kelembagaan birokrasi dan reviu regulasi pemerintah. Kedelapan, konsolidasi Forkopimda.
Kesembilan, penguatan hubungan instansi pusat dan provinsi. Kesepuluh, penguatan dan sinkronisasi lintas OPD.
Kesebelas, pengendalian inflasi, melalui berbagai kegiatan pasar murah, pemantauan harga dan perlindungan terhadap tenaga kerja rentan. Kedua belas, pengembangan preservasi budaya.
Ketiga belas, konsolidasi pemuka agama dan safari Ramadan. Keempat belas, peningkatan layanan kesehatan, antara lain melalui kegiatan mari cek kesehatan gratis (Makesa) yang mendapat apresiasi dari sekretariat kepresidenan.
Kelima belas, penyesuaian anggaran pembangunan, sesuai amanat presiden untuk efisiensi anggaran daerah, dan berhasil melakukan rasionalisasi sebesar Rp 20 miliar. Keenam belas, audiensi penyerapan aspirasi masyarakat.