Baubau Simpul Regional, Prof Sumbangan Baja: Budaya Menjadi Sentrum

  • Bagikan
Prof Sumbangan Baja

GURU Besar Unhas, Prof Sumbangan Baja mengapresiasi positif kinerja Wali Kota-Wawali Baubau, H. Yusran Fahim-Wa Ode Hamsinah Bolu (HYF-WHB) usai mendengarkan Sarasehan Espos 100 Hari Kerja Bersama di Auditorium Kantor Wali Kota Baubau, di Palagimata, Selasa (24/6). Berikut petikan wawancaranya.

Prof, bisa dijelaskan bagaimana masa depan Baubau dengan melihat 100 hari kerja expose tadi oleh Bapak Wali Kota Baubau?

Jadi, hari ini pas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baubau telah melewati 100 hari kepemimpinanya di Kota Baubau. Kita bersyukur karena dari segi capaian cukup mengembirakan, secara total tadi disebutkan komposit lebih 85% dari yang direncanakan tercapai.

Kita sangat berbahagia, karena program 100 hari berisi program-program yang dibutuhkan masyarakat pada saat ini, dan langsung menyentuh kepada kepentingan atau kebutuhan masyarakat.

Tentu saja ini sangat sesuai dengan visi yang mereka emban, adalah kota budaya, kemudian kota yang cerdas dan ramah, juga sejahtera dan bermatabat. Saya kira 100 hari ini bisa menjadi cerminan, cerminan untuk lima tahun ke depan bagaimana mereka bisa bergerak sesuai dengan pola awal yang mereka sudah bentuk di 100 hari ini.

Satu lagi poin yang saya ingin sampaikan, masyarakat sangat menyambut dengan capaian. Meskipun baru 100 hari, tapi bagaimana mereka membangun Baubau dengan tagline Kerja Bersama dilaksanakan, karena mereka bekerja bersama rakyat dan melibatkan masyarakat.

Prof, kira-kira tahun pertama apa yang ideal dilakukan oleh kedua pimpinan di Kota Baubau untuk bisa mengarahkan Baubau berkelas?

Ya, kalau yang saya pikirkan seperti ini, suatu kota harus menjadi hunian yang nyaman. Kemudian menjadi tempat tinggal yang dirasakan ramah bagi siapa saja.

Baik penduduk Kota Baubau maupun bagi para pengunjung yang datang ke Kota Baubau. Untuk itu, apa yang harus dilakukan adalah membuat kenyamanan atau keramahan ini dalam bentuk sentuhan-sentuhan kebutuhan.

Terutama misalnya infrastruktur, sarana-perasarana tersedia mulai dari jalan yang representatif, air cukup, energi, internet saat ini menjadi kebutuhan masyarakat.

Ini perlu disiapkan agar betul-betul menjadi kota yang nyaman dan ramah bagi siapa saja, terutama mereka yang tinggal di sini.

Prof, keunggulan komparatif Baubau adalah pusat peradaban Buton masa lalu, di sini ada Benteng Keraton. Dengan itu semua bagaimana diparalelkan dengan program kedepan?

Visi Kota Baubau sebagai kota budaya adalah komitmen bersama. Sehingga kalau kita lihat sejarah, sejarah Buton di masa lalu sampai sekarang, kalau kita melihat bagaimana kebudayaan Buton di Kota Baubau harus dikuatkan.

  • Bagikan