Soroti Jalan Rusak, Umar Bonte dan Rabia Aldawiah Beda Argumen

  • Bagikan
BEDA ARGUMEN: Anggota DPD RI La Ode Umar Bonte dan Wa Ode Rabia Aldawiah Ridwan (Foto: Anuardin/BUTON POS)

Katanya, bila dia mencintai daerahnya maka sebagai Anggota DPD RI mestinya setelah turun di kelapangan Umar Bonte tak ada salahnya melakukan audiens dengan Pemda Muna untuk mengklarifikasi apa menjadi penyebab jalan – jalan di Muna belum dilakukan perbaikan.

“Ini UB, habis dia turun lihat itu jalanan, bukan dia datang bertamu pihak Pemda atau Pak Bupati untuk mempertanyakan kenapa jalan di wakuru belum diperbaiki, dengarkan apa yang menjadi penjelasan pihak Pemda Muna dan Pak Bupati, lalu putuskan solusinya seperti apa, bukan mengeluh terus di media sosial melalui kontennya, soalah-seolah di Matanya, Pemda ini sudah tidak ada bagusnya, dia itu pejabat negara, mestinya etika sebagai pejabat negara harus dia kedepankan,” ujar Ateng.

Apalagi kata Ateng, kondisi jalan yang diviralkan oleh Umar Bonte itu telah dianggarkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Muna tahun 2025.

Hanya saja, kebijakan Pemerintah Pusat tahun ini tentang efisiensi anggaran mengakibatkan anggaran perbaikan ruas jalan di Kecamatan Tongkuno, Tongsel, Marobo dan Bone menjadi hilang.

“Sekarang Pemda Muna sudah siapkan Proposal untuk perbaikan jalan yang menjadi lokasi konten pak Umar Bonte melalui dana Inpres, cuma saya sangat sayangkan kepada UB, sebagai Anggota DPD RI dia diajak untuk perjuangkan dana Inpres malah tidak mau, apakah dia tidak punya kemampuan membantu perjuangkan anggaran pusat untuk Pemda Muna atau hanya cuma bisa ngoceh saja di media sosial,” ujarnnya.

Dilain pihak senator asal Sulawesi tenggara Wa Ode Rabia Aldawiah Ridwan menunjukan kepeduliannya terhadap Kabupaten Muna. Ia bersama ayahnya yang juga wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae berkolaborasi mencari sumber anggaran di Pusat untuk membantu Pemerintahan Bupati Muna H. Bachrun dan Wakil Bupati Muna La Ode Asrafil dalam membangun Kabupaten Muna.

Ada beberapa usulan pemerintah Kabupaten Muna yang diperjuangkan oleh Rabia yaitu revitalisasi pasar Laino dan Pasar Tongkuno. Kini kedua pasar itu menjadi prioritas Kementerian Perdagangan.

Sebagai bentuk keseriusannya, dalam waktu dekat Rabia mengajak Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widyaputri datang di Muna untuk melihat langsung kondisi kedua pasar itu.

Hal itu dibenarkan oleh Kadis Perindag Hardani Muuri. Kata dia, dalam waktu dekat usulan revitalisasi Pasar Laino dan Tongkuno akan terealisasi. Hal itu, berkat komunikasi yang baik antara Wa Ode Rabia, Ridwan Bae dengan Bupati, Bachrun Labuta.

Sesuai rencana, Wamendag akan ke Bumi Sowite meninjau Pasar Laino dan Tongkuno antara 7-9 Juli 2025.

“Jadwal kunjungannya masih tentatif, karena masih disesuaikan antara waktu Ibu Wamendag, Ibu Rabia dan Pak Ridwan Bae. Tetapi, yang jelasnya Juli,” terangnya.

Sementara itu, Kadis PUPR Muna, Mustajab menerangkan, revitalisasi Pasar Laino telah masuk dalam daftar usulan Kemendag yang diteruskan ke Kementerian PUPR. Hal itu dikarenakan anggaran revitalisasi Pasar Laino cukup besar.

“Di Kemendag itu, dikomunikasikan oleh Ibu Rabia, sedangkan anggarannya di Kementerian PUPR, diperjuangkan Pak Ridwan Bae,” pungkasnya. (Anuardin)

  • Bagikan