Kerabat korban, La Ode Husrin menyatakan, saat korban dinyatakan belum kembali ke rumah. Warga kampung langsung menuju kebun milik korban sekitar 1 kilometer dari jalan poros Batauga. Kemudian sekitar 400 meter dari jalan tani menuju kebunnya.
Kata dia, setelah dilakukan pencarian, warga melihat ular jenis piton yang perutnya sudah besar. Sekitar 30 meter dari rumah kebunnya. Kemudian warga membunuh ular dan dibedah perutnya. Ternyata jazad korban ada di dalam perut ular.
“Korban ini petani, peternak ayam juga dikebunnya. Ular piton ditemukan sekitar 30 meter dari rumah kebunnya. Setelah dibedah perut ular, korban ditemukan dalam perut ular,” imbuh La Ode Hasrin.
Kata dia, korban ini sempat janjian dengan salah seorang warga lain untuk membawakan ayam peliharaan korban untuk dibeli keperluan hajatan. Namun sesuai kesepakatan pukul 11.00 Wita Sabtu sudah dibawakan. Namun hingga sore belum juga ada kabar.
“Namun sampai pukul 14.30 Wita belum datang juga. Akhirnya kami bersepakat untuk mencari korban di kebunnya,” ujarnya.
Aktivitas korban ini berkebun ubi dan pisang. Korban juga berternak ayam.
Pada pukul 15.40 wita di temukan dalam keadaan sudah ditelan ular piton sekitar delapan meter. Korban meninggal. Jazadnya naas sudah terbujur kaku lengkap dengan pakaian dan tas berisi handphonenya dan peralatan lain.
Pukul 16.20 Wita jazad korban disemayamkan di rumah kerabatnya di depan SDN 1 Majapahit, Kecamatan Batauga.
Pantauan media ini di rumah duka, rencananya Sabtu (5/7/2025) usai salat isya akan dikebumikan di TPU Majapahit.(aga)
