60.000 Tahun SM, Hugua Janji Festival Liangkabori jadi Kalender Iven

  • Bagikan
FESTIVAL LIANGKABORI: Wagub Sultra Hugua didampingi Bupati Muna H Bachrun Buka Festival Liangkabori. (Foto: Anuardin/BUTONPOS)

Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Hugua menyampaikan Pelaksanaan Festival Liangkabori merupakan peristiwa penting karena ini merupakan indentitas daerah dan kearifan lokal.

“Saya mewakili bapak Gubernur sangat mengapresiasi langkah kepala Desa Liangkabori, ini peristiwa penting karena ini identitas daerah dan kearifan lokal yang harus dipelihara dan dijaga dengan baik,” ucapnya.

Hugua mengatakan sebagai mana program nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto diturunkan menjadi tiga nawa cita yaitu terwujudnya Sulawesi Tenggara yang maju, aman, sejahtera dan religius.

“Dan hari ini kita berada di festival Liangkabori dimana berdasarkan hasil penelitian bahwa Liangkabori ini peradaban paling tua dari peradaban-peradaban lain yang diperkirakan sudah 60.000 tahun Sebelum Masehi (SE),” ujarnya.

Mantan Bupati Wakatobi ini mengatakan bahwa lukisan dalam gua Liangkabori lebih berarti daripada lukisan yang ada di Prancis.

“Artinya siapa yang menghuni wilayah ini dari ribuan tahun lalu tiba-tiba ada lukisan dan ada benteng, dihadapan pak Menteri Fadli Zon dalam lukisan ini ada perahu bahwa itu mencerminkan peradaban maritim itu yang membawa nilai tambah terhadap Liangkabori ini,” terangnya.

Olehnya itu, sebagai pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara Wagub Hugua mengatakan akan jadikan festival Liangkabori ini menjadi kalender tetap dibulan Juli setiap tahun.

“Kami dari Sulawesi Tenggara, Festival Liangkabori ini akan kita abadikan menjadi kalender iven tetap setiap bulan Juli, tugas kita Pemerintah Provinsi dan Bupati untuk mempromosikan untuk menggentarkan dunia,” pungkasnya. (Anuardin)

  • Bagikan