Investor Cina Kepincut Aspal Buton, Setara Rp 1 T, Kapasitas Produksi 2,5 Juta Ton

  • Bagikan
INVESTOR Rp 1 T: Sejumlah investor asal Cina bertemu Bupati Buton Selatan (Busel), H. Muhammad Adios, di Kantor Bupati Busel, Jumat (25/7).(Foto: IST)


BUTONPOS.BUSEL-SEJUMLAH investor asal Cina bertemu Bupati Buton Selatan (Busel), H. Muhammad Adios, di Kantor Bupati Busel, Jumat (25/7).

Mereka berencana membangun smelter aspal di Kecamatan Sampolawa. Hal tersebut sesuai rencana Bupati Adios membangun kawasan industri dengan pelabuhan industri difokuskan di Teluk Sampolawa. Supaya Busel bisa berkembang. Sambil menyusun RTRW Busel.

“Investor datang dengan lahan yang disiapkan pemerintah. Mereka siap bawa smelter untuk berinvestasi,” ujar Musni, salah seorang pemerhati Aspal ebutBu Buton yang membersamai investor asal Cina tersebut.

Investor tersebut diantar ke tambang Rongi B5-30, Tambang Kabungka B5-20, Tambang Lawele B50-30.

Diperkirakan kapasitas produksi smelter yang akan dibangun sebanyak 2,5 juta ton per tahun. Bila harga aspal Rp 300-400 ribu per ton, artinya sekitar Rp 1 triliun setahun.

“Yang mahal aspal Rongi, kadar bitumennya 30, penetrasi 5. Karena Aspal keras. Aspal Rongi kalau diolah tailing hampir tidak ada, semua dimanfaatkan,” terang Musni. Semua mineral yang terkandung didalamnya untuk Aspal murni, paling banyak tailingnya yang dibuang 10 persen.

Dibandingkan dengan aspal di Lawele, kata Musni, kalau diproses hasil ekstraksinya PG 70, PG 76, PG 82, menghasilkan tailing 80 persen. “Anggap saja kadar aspalnya 20 persen, berarti yang dibuang, limbah, tailingnya 80 persen yang dibuang limbahnya,” ujarnya.

  • Bagikan