“Sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk bata ringan, semen, tapi siapa yang beli,” tanyanya.
Dikatakan, bila terealisasi berinvestasi di Sampolawa, semua aspal Rongi, aspal Kabungka, aspal Lawele diambil. Smelter rencana dibangun disatu tempat, dikawasan industri Sampolawa.
“(Lokasi pastinya) sementara dikaji ahlinya. Sudah ditunjukkan juga di Lawele. Pada dasarnya mereka masih minta peta untuk lokasi smelter,” terang Musni lagi.
Dijelaskan, deposit aspal Rongi lumayan banyak, tapi lebih besar aspal Lawele dan Kabungka.
Diakui, investor yang dihadirkan tersebut juga sudah membangun smelter di Palu, Weda, dan IKN di Kalimantan.
“Makanya mereka tertarik bangun disini karena raw material dekat. Digambarkan, dibanding ekspor, harga lebih murah disini,” terang Musni.
“Nanti yang diekspor hasil ekstrak. Kita juga punya mesin ekstrak, tinggal kerjasama,” pungkasnya.(IRWANSYAH AMUNU)