Merangkai Peradaban Islam Kaffah, Irwansyah Amunu: Jadi Pemenang, bukan Penonton

  • Bagikan
DIALOG MUHARRAM: Ustaz Irwansyah Amunu membawakan materi pada acara Dialog Muharram 1447 H di hadapan puluhan peserta.(Foto: IST)

BUTONPOS.BAUBAU-Majelis Cinta Al-Quran Kepulauan Buton (Kepton) menggelar dialog dengan mengangkat tema: Hijrah, Merajut Ukhuwah Merangkai Peradaban Islam hal ini dilaksanakan pada momentum tahun baru Islam 1447 H/2025 M di Baubau, Sabtu (26/7) malam.

Pada acara yang bernuansa silaukhuwah tersebut dihadiri peserta dari sejumlah kalangan mulai dari para tokoh, asatid, ulama, intelektual, advokt dan sejumlah pemuda muslim.

Pada momentum dialog hijriyah tersebut menghadirkan pembicara Ustaz Irwansah Amunu yang mengungkap apa yang terjadi pada peristiwa Hijrah dan apa saja hikmah bisa diaplikasikan pada kehidupan kaum muslimin hari ini.

Pada peristiwa Hijrah, Irwansyah Amunu mengungkapkan Nabi Muhammad SAW. merancang sebuah agenda besar dan penting bagi kaum muslimin dengan mempersiapkan terbentuknya sebuah peradaban baru yakni peradaban Islam.

Diketahui, saat di Mekkah Al-Muqaramah kepemimpinan Islam belum terbentuk namun dengan hijrahnya Nabi SAW bersama kaum muslimin di Madinah al-munawara disitulah dimulai terbentuknya kepemimpinan Islam dalam institusi negara .

“Di Madinah Rasul SAW bersama kaum muslimin mendirikan Daulah Islam pertama dengan peradaban tersebut wilayah kekuasaan kaum muslimin meliputi wilayah jazirah Arab saat itu,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dengan adanya kepemimpinan kaum muslimin di bawah kepemimpinan baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mampu mempersatukan seluruh kaum muslimin.

Tidak seperti hari ini, kata dia, wilayah kaum muslimin terpecah belah meliputi sekitar 50 negara dengan jumlah kaum muslimin 1,7 miliar namun dengan jumlah sebesar itu kaum muslimin tidak memiliki kekuatan.

Lebih lanjut, tegas dia, secara historis umat Islam saat ini berada pada posisi umat nomor satu sehingga seharusnya posisi umat Islam hari ini berada pada posisi umat nomor satu bukan terbelakang.

  • Bagikan