BUTONPOS.PEMBENTUKAN Provinsi Kepulauan Buton (Kepton) telat, akhirnya didahului hadirnya Batalyon Raja Wakaaka.
Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 549 personil Batalyon Raja Wakaaka telah hadir di Kota Baubau. Tidak lama lagi, tambahan personil untuk mencapai bilangan sekitar seribu personil akan dihadirkan.
Melihat kenyataan tersebut, Prof Tasrifin Tahara menyatakan pembentukan Provinsi Kepton telat. Pasalnya, kehadiran TNI setingkat batalyon menggambarkan kapasitas daerah ini level provinsi. Bukan lagi berada pada derajat kabupaten atau kota.
Dikatakan, sejak dulu kekuatan militer Buton disegani Gowa dan Ternate. “Secara posisi kewilayah strategistidak kalah penting saat ini dengan Singapura, jalur perdagangan,” papar mantan Ketua Departemen Antropologi FISIP Unhas ini.
Menghadirkan kekuatan ekonomi, kata Tasrifin, Sulsel punya saudagar Bugis, mestinya ada juga saudagar Buton untuk menopang.
Pria yang pada 1 Agustus nanti akan menjalan tugas sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Dili, Republik Demokratik Timur Leste ini mengharapkan semua komponen Buton bersatu. Jika semuanya kompak, maka pembentukan Kepton segera terwujud.