Lima gedung berdampak laboratorium kimia, WC siswa, perpustakaan, ruang UKS dan tiga Ruang Kelas Belajar (RKB). Panjang longsor sekitar 150 meter lebih dengan ketinggian 15 meter. Sedangkan di sisi kanan ada kali yang juga rawan longsor dengan panjang 75 meter.
Dikatakan, awalnya sekitar 20 meter dari bibir tebing. Namun karena abrasi pantai dan curah hujan tinggi longsor kembali terjadi tanah terus bergerak mengakibatkan longsor. Sekitar 20 meter dari pondasi gedung sudah abrasi. Menyisahkan tiga meter dari bibir pondasi gedung.
Parahnya lagi lanjut dia, di bawah tebing ada laut. Jika musim timur ombak besar, bagian diding tebing ikut tergerus akibat abrasi gelombang pasang.
Menurutnya, sudah diusulkan di Pemprov Sultra permohonan proposal pengajuan untuk pembuatan talud sekitar 2018 ke Balai wilayah sungai Sulawesi IV Sultra.Kemudian disusul tahun 2021 namun belum ada respon serius. Kemudian kali ini kembali proposal laporan kebencanaan diusulkan ke Bupati Busel melalui BPBD Busel ke Pemprov Sultra 14 Mei 2025 lalu. Namun belum ada respon ataupun tanggapan dari Pemprov Sultra.
Kalaksa BPBD Busel, Suharudin Singka membenarkan sudah berkali-kali longsor. Pihaknya sudah meninjau langsung lokasi SMAN 4 Sampolawa 13 Juni 2025. Menurutnya, penyebab utama akibat hidrometrologi gelombang pasang yang menghantam tebing sehingga menyebabkan abrasi pantai.
“Iya benar akibat gelombang pasang sehingga membuat abrasi tebing bibir pantai. Selain itu juga diperparah intensitas curah hujan yang tinggi sehingga memperparah material tanah terus bergerak,” ujarnya.(aga)