Dilain pihak, anggota Yayasan Hutan Biru (Blue Forest), Anastalia yang turut hadir dalam kunjungan tersebut memberi apresiasi kepada warga binaan Rutan kelas IIb Raha yang menjalani program asimilasi di PT MPS. Dimana dengan idenya dengan mengembangkan hutan mangrove menjadi kawasan mangrove dan ekowisata yang berlaku di kawasan industri milik PT. MPS.
Ia menyebutkan luas hutan mangrove di Kabupaten Muna mencapai 8.117 hektar, memiliki 21 jenis mangrove. Hal ini kata dia menjadi wilayah hutan dengan ekosistem mangrove terluas ketiga.
“Tentunya kami sangat apresiasi kepada pihak PT. MPS, kedepannya kita bisa membuat arboretum yang juga berfungsi sebagai lokasi penelitian. Banyak ekosistem disini, bisa kita manfaatkan sebagai jasa lingkungan dengan budidaya kepiting,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Muna, H Bachrun yang datang melihat langsung hutan mangrove di kawasan industri PT. MPS menyampaikan apresiasi kepada gagasan yang dibuat pihak MPS.
Baginya ini merupakan kolaborasi antara konservasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sehingga dirinya mengajak kepada masyarakat tidak merusak mangrove.
“Harapan saya sebagai bupati, makin banyak masyarakat mencintai mangrove, MPS menjadikan sebagai sarana wisata dan olahraga, konsepnya semacam laboratorium alam,” pungkasnya.(Anuardin)