Perbaikan Tebing di Tarafu Butuh Biaya Rp 4 M

  • Bagikan
Ketua LPM Tarafu, La Ode Ali Zakaria menjelaskan kondisi tebing yang rawan longsor kepada petugas BPBD Baubau. (Foto: Ist)
Ketua LPM Tarafu, La Ode Ali Zakaria menjelaskan kondisi tebing yang rawan longsor kepada petugas BPBD Baubau. (Foto: Ist)

BAUBAU – Sejumlah warga yang bermukim di sekitar bibir tebing Kelurahan Tarafu Kecamatan Batupoaro Kota Baubau dibayangi rasa was-was. Musababnya, lokasi itu dianggap cukup rawan terjadi longsor.

Tebing tersebut juga menjadi jurang antara rumah-rumah Rukun Warga (RW) 02 Tarafu dengan area pasar Wameo. Selain pasar, di bawah tebing itu juga terdapat kantor Camat Batupoaro.

“Waktu saya masih SMP waktu di bawah itu belum reklamasi itu pernah kejadian batu (tebing) pecah dan jatuh ke laut. Terakhir tahun 2017 saat terjadi hujan juga terjadi longsor di sini,” kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Tarafu, La Ode Ali Zakaria di konfirmasi di Tarafu, Selasa (26/7).

Batu longsor 2017 itu, ujar dia, juga disertai dengan tumbangnya sebuah pohon Flamboyan. Akibatnya, dapur rumah dan tandon atau penampung air milik salah satu warga yang berada di bawah tebing tertimpa pohon tumbang tersebut.

“Setelah (longsor) itu juga terjadi kebakaran di bawah sana. Sehingga kami tambah khawatir jangan sampai setelah kebakaran itu sewaktu-waktu bisa longsor lagi karena lapisan tanah kapur di bawah itu jadi rapuh akibat terkena panas api,” katanya.

Ali mengatakan, panjang bentangan tebing yang dianggap rawan longsor itu ditaksir 380 meter. Hasil indentifikasi, area tersebut ada lima unit rumah warga Tarafu di dekat bibir tebing dan sekitar 13 unit kios di bawah tebing.

  • Bagikan