Talud Tebing Pemisah Wangkanapi-Bataraguru Butuh Anggaran Rp 3,2 M

  • Bagikan
Ketua RT 01 RW 02 Wangkanapi, Sumiati (kiri) dan warga Bataraguru yang bermukim tepat di bawah tebing, Wa Ode Saatila menunjukkan tebing yang perlu dibuatkan talud. (Foto Texandi)
Ketua RT 01 RW 02 Wangkanapi, Sumiati (kiri) dan warga Bataraguru yang bermukim tepat di bawah tebing, Wa Ode Saatila menunjukkan tebing yang perlu dibuatkan talud. (Foto Texandi)

BAUBAU – Sejumlah warga meminta pemerintah menambah volume talud di tebing perbatasan Kelurahan Wangkanapi dan Bataraguru Kecamatan Wolio Kota Baubau. Panjang talud di jurang yang berlokasi di Jln Ahmad Yani itu dianggap belum maksimal mencegah potensi longsor.

“Dulu pernah longsor, makanya di bagian (pinggir jalan raya) itu dibuatkan talud. Tapi, kalau bisa itu ditambah lagi supaya selesai juga kasian,” kata Ketua Rukun Tetangga (RT) 01 Rukun Warga (RW) 02 Kelurahan Wangkanapi, Sumiati ditemui di lokasi, Rabu (3/8).

Ia mencatat ada sekitar lima unit rumah penduduk RT 01 RW 02 Wangkanapi berdiri tidak jauh dari bibir tebing rawan longsor. Bahkan, satu unit rumah dibangun bersandarkan sisa pohon asam yang ditebang.

“Bagian bawah tebing ini batu kapur kalau kena air lama-kelamaan bisa hancur. Saya takut jangan sampai kenapa-kenapa terjadi lagi longsor jatuh ke bawah jurang. Jadi, saya harap pembuatan talud itu dilanjutkan lagi,” ujarnya.

  • Bagikan