Warga Bataraguru, Wa Ode Saatila mengatakan, rumahnya merupakan salah satu bangunan yang paling rawan tertimpa longsor. “Kita yang tinggal di bawah tebing ini ragu. Kalau bisa dibikin secepatnya talud,” tambah Saatila.
Sementara itu, Kabid Rekonstruksi dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau, Hamkah menuturkan, pembuatan talud penahan tanah di tebing Wangkanapi-Bataraguru itu telah didorong ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 2020 lalu.
“Estimasi anggaran talud di Wangkanapi itu Rp 3.235.065.000. Volumenya 151 meter dengan tinggi bervariasi antara 5-8 meter,” ujar Hamkah dikonfirmasi di kantornya.(exa)