Panjang Landasan Belum Cukup, Bandara Betoambari Belum bisa Didarati Boeing

  • Bagikan
Apron atau tempat parkir pesawat terbang di Bandara Betoambari. Apron ini rencananya akan dipindahkan ke sisi utara agar bisa mengakomodasi pesawat berbadan lebar jenis Boeing.(Foto Texandi)
Apron atau tempat parkir pesawat terbang di Bandara Betoambari. Apron ini rencananya akan dipindahkan ke sisi utara agar bisa mengakomodasi pesawat berbadan lebar jenis Boeing.(Foto Texandi)

BAUBAU – Bandar Udara (Bandara) Betoambari Kota Baubau menarget perpanjangan runway dari 1.800 meter jadi 2.000 meter tuntas dikerjakan pada tahun 2023. Namun, landasan pacu ukuran segitu dipastikan belum bisa didarati pesawat terbang jenis Boeing.

“Saya sudah bicara di (pemerintah) pusat bahwa prioritas Baubau tahun 2023 itu penyelesaian runway 2.000 meter. Landasan 2.000 meter itu memang Boeing belum bisa karena belum memenuhi syarat,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Betoambari Baubau, Tarman di kantornya, Jum’at (19/8).

Menurut dia, pesawat Boeing dapat mendarat bila panjang runway Bandara Betoambari minimal sudah 2.250 meter. Selain itu, Bandara juga harus memiliki Airstrip sisi kiri dan sisi kanan masing-masing minimal 150 meter.

“Sementara sekarang ini (Airstrip) kiri 75 meter dan kanan 75 meter. Kemudian, Apron (tempat parkir pesawat) sekarang belum tercapai 150 meter. Untuk memenuhi syarat didarati Boeing, paling tidak Apron dipindahkan di sebelah dari posisi sekarang,” tutur mantan Kepala UPBU Sugimanuru Muna Barat ini.

Lebih jauh, jelas Tarman, pihaknya telah mengusulkan anggaran ke pemerintah pusat sebesar kurang lebih Rp 100 miliar. Dana itu merupakan kalkulasi biaya total penuntasan tambahan runway sepanjang 200 meter itu.

  • Bagikan