BAUBAU – Aliansi Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Pendidikan Islam Qaimuddin (STAI YPIQ) Baubau menduga terdapat nepotisme dan beberapa mahasiswa ‘siluman’ dari kalangan pejabat kampus STAI.
“Kita menindak lanjuti masalah itu ada nepotisme dan beberapa oknum pejabat kampus salah satunya Warek ll STAI menjadi mahasiswa ‘siluman’ dimaksud. Mereka tidak pernah mengikuti proses akademik dari semester satu hingga semester akhir bahkan KKL, KKN dan ujian proposal tidak diikuti,” ungkap Haris Lewenusa salah seorang aliansi mahasiswa via pesan whatsapp, Minggu 28/8.
Selain Warek ll, kata dia, terdapat dua orang lainya yang diduga mahasiswa ‘siluman’. Mereka notabene merupakan pejabat bagian keuangan.
“Tiba-tiba mereka langsung masuk sebagai peserta ujian skripsi,” tegasnya.
Ia juga menyayangkan beberapa kebijakan kampus yang dinilai merugikan mahasiswa. Seperti beberapa mahasiswa belum membayar uang kuliah dikeluarkan saat presentase proposal. Padahal kendalanya hanya di proposal, sementara proses tahapan akademik diikuti.
“Kurang lebih ada sepuluh mahasiswa dikeluarkan dan salah satunya saya juga kemarin sementara presentase proposal tiba-tiba saya dikasi keluar,” katanya.
Dengan adanya dugaan mahasiswa ‘siluman’ tersebut, ia mendesak kepada pihak kampus dalam hal ini Ketua STAI dan Ketua Yayasan agar menindak lanjuti permasalahan itu.
Sementara itu, Wakil Rektor (Warek) ll STAI YPIQ Baubau, Irma Ismail mengatakan yang memiliki kapasitas menjawab tudingan mahasiswa ‘siluman’ dan nepotisme di kampus adalah Ketua STAI.
“Saya bilang begini, kalau mengenai hal itu yang cocok menjawab bagian akademik, bagian kemahasiswaan atau Ketua STAI,” ujarnya.