Lebih jauh, ungkap dia, sisi tebing belum dibuatkan talud itu merupakan tanah warga yang dimanfaatkan sebagai kebun. “Masyarakat kami ingin ini dirapikan. Kalau boleh buatkan talud agar bisa bermanfaat buat yang punya lahan sekaligus mengamankan aset jalan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaks) BPBD Kota Baubau, La Ode Muslimin Hibali menambahkan, tebing di sisi kanan jalan lingkar itu terdapat antena repeater kepolisian. Untungnya, sisi itu kini sudah ada talud yang dibuat oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Baubau.
“Sekarang ini tinggal yang sebelah kirinya yang belum tertangani (dibuat talud). Kalau tidak ditalud secepatnya, maka kita khawatir badan jalan lingkar itu tertutup tanah longsor terus pada saat musim hujan,” jelas Muslimin.
Ia menguraikan, tebing bagian kiri jalan lingkar Sorawolio yang perlu dibuatkan talud itu ditaksir memilki ketinggian 5-6 meter dengan panjang 70-80 meter. “Kita sudah buat desain (talud)-nya untuk didorong ke BNPB. Estimasi anggaran yang dibutuhkan Rp 7-8 miliar,” tandasnya.(exa)