“Kita akan bekerja sama dengan pemerintah desa untuk hadirkan pelatih yg kompeten untuk melatih ibu-ibu menenun, itu menjadi program utama,” jelasnya.
Dadang mengungkapkan dalam menghadapi persaingan global, pihaknya akan membantu dalam hal pemasaran secara digital, dan menciptakan ide untuk melahirkan inovasi baru.
“Tentunya kelompok tenun dalam menghadapi pesaing pasar itu dengan terus melahirkan inovasi-inovasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan target pasar, kemudian sistem pemasaran itu melalui platform digital seperti market place dan website khusus kampung tenun, sekaligus menjadi pemasar karena dalam pelatihan tersebut akan dilatih jaga bagaimana cara memasarkan produk secara digital,” jelasnya.
“Ucapan terima kasih kepada Kepala Desa Lagili telah menerima kami dengan baik. Harapannya Desa Lagili akan menjadi desa tenun yang akan memberikan berbagai inovasi tenun yang mampu bersaing secara luas untuk meningkatkan pendapatan masyarakat,” pungkasnya. (*)