Arlis menceritakan, saat pembukaan Haroana Baubau Selasa (11/10) malam, stand Dukcapil Baubau langsung didatangi beberapa orang. Salah seorang diantaranya merupakan warga dari luar Kota Baubau yang mengurus pergantian Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Jadi, tamu-tamu atau masyarakat Indonesia yang kebetulan berada di Baubau dan mengalami hambatan soal administrasi kependudukan seperti KTP hilang atau patah atau rusak atau tidak terbaca, Dukcapil Baubau bisa cetakan yang baru tanpa mengubah alamat maupun kop KTP-nya. Layanan pencetakan KTP luar domisili istilahnya,” terangnya.
Lebih jauh, menurut dia, instansi pelayanan publik seperti Dukcapil Baubau sudah seyogyanya mengubah pola pikir pelayanan dari “deret hitung” menjadi “deret ukur”. Deret ukur artinya setiap pemberian layanan, jangan semata-mata hanya terpaku sesuai yang diminta oleh masyarakat.
“Misalnya mengurus perubahan elemen data di Kartu Keluarga. Dukcapil harus tanggap bahwa karena terjadi perubahan elemen data, maka tentu Kartu Keluarga sebagai dasar semua urusan, maka otomatis di KTP-nya juga berubah. Oleh karena itu langsung cetakan juga KTP yang bersangkutan,” tambahnya.(exa)
