Klinik Bhayangkara Baubau, Faskes Sunyi Peredam Covid-19

  • Bagikan
Brigpol La Ode Nasrul Pangeran sedang sibuk mengecek laptop yang menjadi sarana penginputan penerima vaksinasi Covid-19. Di depannya, ada bidan Sari Mawaddah yang sedang "menganggur" dari aktivitas vaksinasi lantaran stok habis. (Foto Texandi)
Brigpol La Ode Nasrul Pangeran sedang sibuk mengecek laptop yang menjadi sarana penginputan penerima vaksinasi Covid-19. Di depannya, ada bidan Sari Mawaddah yang sedang "menganggur" dari aktivitas vaksinasi lantaran stok habis. (Foto Texandi)

“Kami berupaya mengimplementasikan PRESISI (Prediktif, Responsibilitas,Transparasi, dan Berkeadilan) yang dicanangkan pak Kapolri melalui pelayanan vaksinasi yang cepat dan tepat. Kami tidak melayani calo atau mengutamakan keluarganya ini itu, tapi berdasarkan urutannya. Yang duluan datang, itu yang kami layani dan gratis tanpa pungutan biaya,” tandasnya.

Pemberian layanan vaksinasi Covid-19 di klinik Bhayangkara Baubau bukan cuma bagi warga Baubau. Penyuntikan imunisasi diberikan kepada siapapun yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Indonesia.

Salah seorang vaksinator yang bertugas menyuntikkan vaksin itu adalah Sari Mawaddah. Wanita 23 tahun ini menjadi bidan mitra di klinik Bhayangkara Baubau sejak tahun lalu.

“Tenaga suntik di sini dua orang, saya dengan satu orang PNS. Selama di sini, kira-kira sudah ribuan orang yang saya vaksin mulai dari dosis I, II, Booster I sampai Booster II,” kata Sari.

Selama ini, peralatan suntik maupun cairan vaksin sebagian besar diperoleh dari Dinas Kesehatan Baubau. Sayangnya, saat ini stok vaksin Covid-19 sedang kosong. Akibatnya, pelayanan vaksinasi terpaksa vakum sudah hampir sebulan terakhir.

“Dulu itu kita membuka pelayanan vaksinasi setiap hari. Otomatis banyak masyarakat yang datang di sini karena Puskesmas tidak buka pelayanan vaksin setiap hari,” imbuhnya.

Sari pun mengungkap satu pengalaman yang dirasa aneh. Saat itu, ada warga yang memintanya untuk mengurangi volume cairan vaksin yang akan disuntikkan. Permintaan itu tak mau dipenuhi lantaran akan kesulitan pertanggungjawaban sisa dosis.

“Kemudian, kadang juga ada warga yang mengeluh kenapa anaknya harus vaksin. Kami hanya menyampaikan bukan kami yang bikin aturan, kami hanya pelayanan. Persyaratan belajar mengajar itu bukan kami yang atur,” pungkasnya.

Terobosan program vaksinasi dari klinik Bhayangkara Baubau ini mendapat pengakuan dari Dinas Kesehatan setempat. Eksistensi klinik kesehatan Polri tersebut dianggap dalam upaya pemberian layanan edukasi kesehatan kepada masyarakat.

Apalagi klinik Bhayangkara ini melayani pemberian vaksinasi Covid-19. Kita ketahui bahwa makin banyak gerai-gerai vaksinasi maka akan memperluas dan meratakan jangkauan pemberian vaksin khususnya dosis Booster. Tentu ini merupakan inovasi yang patut kita apresiasi,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Baubau, Lukman.

Dokter spesialis penyakit dalam ini mencatat sejauh ini 111.373 dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan ke tubuh masyarakat Baubau. Jumlah itu tidak terlepas dari kinerja klinik Bhayangkara Baubau.

“Efeknya, kasus orang terkonfirmasi positif Covid-19 sangat jauh menurun. Itu pun yang positif ini rata-rata karena belum vaksin. Cuma yang jadi permasalahan saat ini adalah stok vaksinasi khususnya Booster sangat menipis bahkan bulan ini kosong,” katanya.(***)

  • Bagikan