Dinkes Baubau Minta Dokter Menunda Penggunaan Obat Sirup

  • Bagikan
Kepala Dinkes Baubau, dr Lukman SpPD. (Foto Texandi)
Kepala Dinkes Baubau, dr Lukman SpPD. (Foto Texandi)

BAUBAU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau meminta para dokter untuk menyetop sementara penggunaan obat dalam bentuk sirup kepada pasien. Ini buntut dari kasus gagal ginjal akut progresif yang dialami 66 anak di Gambia Afrika Barat.

“Produk-produk di Gambia itu memang belum ada di Indonesia. Tetapi, untuk kewaspadaan tetap kita meminta teman-teman sejawat dokter praktek untuk tidak meresepkan dulu berupa sirup atau yang mengandung Paracetamol dan lainnya,” kata Kepala Dinkes Baubau, Lukman dikonfirmasi di Rujab Wali Kota, Kamis (20/10).

Kata dokter spesialis penyakit dalam ini, penangguhan obat sirup itu dilakukan sambil menunggu pengumuman resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait penyebab pasti penyakit gagal ginjal akut progresif pada anak. Sebagai gantinya, para dokter dianjurkan untuk memberikan resep obat bentuk tablet atau puyer.

“Terpenting adalah penyelidikan epidemiologi dari kasus ini. Perlu diketahui juga penyebab gagal ginjal pada anak tidak semua dari Paracetamol sirup yang terkontaminasi, bisa juga karena sakit infeksi berat,” jelas Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Baubau ini.

  • Bagikan