Monianse Terusik Alarm AKI

  • Bagikan
Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse ( _microfon_ menyala) kembali menyentil pejabat yang tidak mampu mendongkrak nilai kinerja kepala daerah. (Foto Texandi)
Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse ( _microfon_ menyala) kembali menyentil pejabat yang tidak mampu mendongkrak nilai kinerja kepala daerah. (Foto Texandi)

BAUBAU – Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse menaruh perhatian serius terhadap kesehatan ibu dan bayi. Ia menganggap saat ini grafik Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi alarm penentu kualitas kepemimpinannya.

“Tadi dokter Pangeran sudah menyampaikan sebuah data yang mewarning (memperingatkan) kita. Di mana, tahun 2021 lalu ada 11 kematian ibu dan 13 kematian bayi,” kata Monianse saat rapat pembentukan tim Audit Maternal Parinatal Surveilans dan Respon (AMP-SR) tingkat Kota Baubau, Rabu (26/10).

Menurut dia, kematian 11 ibu dan 13 bayi adalah angka yang cukup tinggi, terbesar ketiga di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). “Kalau tidak besar Porprov kita boleh bangga, tapi urusan kematian ibu jangan berbangga dengan tiga besar,” ujarnya.

Lebih jauh, beber dia, hingga September 2022 telah tercatat empat kematian ibu dan lima kematian bayi di Baubau. Pun, pihaknya merasa jumlah ini masih menjadi sebuah peringatan keras. “Lampu merah sudah berkedip-kedip, ini sebagai alarm bahwa begitu tingginya angka kematian ibu dan bayi di kota kita,” imbuhnya.

Lebih jauh, jelas dia, salah satu indikator kualitas pelayanan seorang kepala pemerintahan mulai dari Bupati/Wali Kota, Gubernur, hingga Presiden dapat diukur dari kepiawaiannya menekan laju kematian ibu dan bayi. AKI dan AKB ini memiliki posisi paling strategis bagi nilai raport kepala daerah.

  • Bagikan