Ungkap Proses Masuknya Islam di Tanah Buton, MNI Menghadirkan Sejarawan Islam

  • Bagikan
Foto bersama pemateri dan peserta _Islamic Intellectual Discussion_ (IID) yang digelar Majelis Nafsiyah Islamiyah (MNI) Kota Baubau. (Foto Murdin)
Foto bersama pemateri dan peserta _Islamic Intellectual Discussion_ (IID) yang digelar Majelis Nafsiyah Islamiyah (MNI) Kota Baubau. (Foto Murdin)

Lanjutnya, Niko juga mampu menunjukkan salah satu bukti hubungan Islam politik dan spritual yang dikenal dengan masuk Islamnya Raja Mulae yang diketahui merupakan mertua dari Raja Laki Laponto. Artinya, Raja Mulae lebih dulu masuk Islam ketimbang Laki Laponto.

“Ini penting kita tahu, agar semangat lokal di daerah mampu menjadi pemantik dalam memahami Islam di masa lalu. Jangan sampai sejarah Islam di Tanah Buton sendiri, khususnya generasi muda tidak lagi memahami dengan baik, bahkan kabur dengan sejarah kita sendiri,” pungkas Niko Pandawa.

Melihat para kedua pembicara memaparkan materi begitu luar biasa, para peserta yang lebih didominasi kalangan mahasiswa begitu antusias mengikuti acara itu. Bahkan terlihat sejumlah mahasiswa mengajukan pertanyaan hubungan Islam dengan tanah Buton di masa lalu. Apalagi kedua pembicara menunjukkan fakta sejarah dalam pemerintahan Kesultanan Buton, ada martabat tujuh (Undang-undang, red) yang menjadi aturan dalam menjalankan pemerintahan.

Semua situs dan peninggalan sejarah merupakan fakta yang terlupakan setelah berubah dari kerajaan menjadi kesultanan, lalu berubah menjadi negara kesatuan. (p5)

  • Bagikan