LO Kontingen Kolaka Risaukan Antrean di SPBU Baubau

  • Bagikan
Antrean kendaraan roda empat masih terlihat di jalan raya depan SPBU Betoambari, Senin (7/11). Fenomena ini dikhawatirkan LO kontingen Kolaka yang akan berlaga pada Porprov Sultra ke-XIV di Baubau dan Buton 26 November - 3 Desember 2022. (Foto Texandi)
Antrean kendaraan roda empat masih terlihat di jalan raya depan SPBU Betoambari, Senin (7/11). Fenomena ini dikhawatirkan LO kontingen Kolaka yang akan berlaga pada Porprov Sultra ke-XIV di Baubau dan Buton 26 November - 3 Desember 2022. (Foto Texandi)

BAUBAU – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sultra ke-XIV sudah semakin dekat. Fenomena antrean kendaraan di depan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Baubau dikhawatirkan akan menjadi masalah tersendiri.

Pendamping atau Liasion Officer (LO) kontingen Kabupaten Kolaka, La Ode Muslimin Hibali salah seorang yang paling merisaukan keadaan itu. Ia memprediksi kemacetan di SPBU-SPBU tersebut akan menghambat mobilisasi atlet beserta official ke venue atau lokasi pertandingan.

“Kemacetan di setiap SPBU akan lebih parah bilamana mulai berlangsung Porprov di Baubau dan Kabupaten Buton. Sebaiknya pihak Pertamina agar mengambil langkah-langkah percepatan pelayanan,” ujar Muslimin kepada wartawan lewat pesan WhatsApp, Senin (7/11).

Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Baubau ini mengatakan, kontingen Kolaka diprediksi akan membawa 650 orang. Pemondokan tim tersebut di pusatkan di SMP Negeri 3 Baubau yang notabene dekat dengan SPBU Betoambari.

“Baru Kabupaten Kolaka saja sudah 150 kendaraan, karena setiap Cabang Olahraga (Cabor) minimal membawa 4-6 unit kendaran bermotor. Itu di luar Cabor sepak bola dan bola voli, belum lagi kontingen daerah lain. Jadi, bisa dibayangkan seberapa padatnya jalanan nanti,” tandasnya.

Terpisah, Manager SPBU Betoambari, Andi Faisal menuturkan, pihaknya mengakui tak bisa berbuat banyak untuk mengatasi antrean kendaraan yang mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) itu. Pihaknya merasa tak punya wewenang untuk melarang kendaraan parkir di pinggir-pinggir jalan raya menuju SPBU Betoambari.

“Posisi mereka di jalanan, itu bukan kuasa kami. Kami sudah pernah sampaikan ke sopir-sopir tolong jangan parkir di situ, jawaban mereka cukup menyakitkan. Mereka bilang tidak usah urus kami di pinggir jalan karena kami ini bayar pajak, urus saja yang di dalam pagar-mu,” kata Faisal dikonfirmasi di kantornya.

Pun, ungkap dia, antrean kendaraan bermotor khususnya roda empat di sepanjang jalan itu didominasi mobil yang berburu BBM bersubsidi jenis Solar dan Pertalite. Umumnya, kendaraan tersebut sudah berjejer sejak malam hari untuk mengisi BBM di pagi hari.

  • Bagikan