Agus Salam Rua optimis jika proyek yang akan dikerja tahun 2023 itu akan tuntas dalam kurun waktu 1 tahun. Pihaknya saat ini masih menunggu perkembangan APBD Mubar yang masih dalam proses evaluasi.
“Setelah evaluasi APBD dan kemudian dapat nomor registrasi, maka kita sudah bisa melakukan langkah selanjutnya dengan melelang pekerjaan di awal tahun 2023. Sehingga pekerjaan lebih cepat dilaksanakan dan bisa diselesaikan dalam waktu 1 tahun,” papar pria jebolan IPDN itu.
Ia meminta kepada Bagian LPSE Mubar, yang membuka layanan lelang paket proyek agar mengklarifikasi perusahaan yang akan mengikuti tender beberapa pembangunan gedung tersebut. Sebab, ada juga perusahaan yang memenangkan sebuah proyek tidak bisa bertanggung jawab atas penyelesaian sebuah pekerjaan.
“Proses lelangnya akan dilakukan secara terbuka. Namun ini juga perlu diingat, memakai anggaran besar. Jadi perlu ada klasifikasi perusahaan. Minimal yang bisa mengerjakan sampai tuntas dalam kurun waktu yang ditentukan,” tegasnya.
Meskipun itu ia meyakini bahwa pihak LPSE, lebih paham terkait spesifikasi dan kriteria perusahaan yang dapat mengerjakan proyek besar. Mereka bisa menilai perusahaan-perusahaan yang memiliki standar kualifikasi untuk bisa menyelesaikan sebuah mega proyek.
“Kalau BUMN mungkin tidak. Karena mereka harus paket anggaran diatasi Rp. 100 miliar. Namun mudah-mudahan yang bisa memenangkan proyek pekerjaan pembangunan gedung perkantoran kita ini, perusahaan yang mumpuni,” harapnya.(p5)
